Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Friday, 5 August 2011

Senyuman Terbagus yang Pernah Ada

Dari perilaku jahiliah hingga menjadi akhlakul karimah adalah tugas para Nabi dan Rosul dalam mendakwahi bangsa Arab. Begitulah dengan Nabi terakhir kekasih Allah Azza wa Jalla, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah merubah bangsa Arab menjadi bangsa beradab dan bermartabat madani pada zaman itu hingga sekarang.

Salah satu rumusan sederhana beliau dalam berdakwah adalah senyuman. Berdakwah dari rumah dan keluarga sendiri, berdakwah setiap hari, dan berdakwah dengan hati. Chain effect (efek berantai) pun hadir di mimik keseharian Rosulullah Shallahu alaihi wa sallam. Beliau tak pernah berlebihan dalam segala sesuatunya, begitupula dalam tertawa. Sungguh suatu yang sulit dilakoni manusia sekarang. Tak ada sesuatu di alam ini yang dapat membuatnya terbahak-bahak atau bahkan menangis tersedu-sedu.



Utuhlah tuntunan bagi kita semua, Nabi memeberikan pelajaran banyak dari prilaku senyum. Ternyata senyum ajaran Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengharuskan kita untuk mengontrol segala perasaan yang berlebihan menjadi balance. Tak gampang. Hanya perlu latihan. Sampai kapan? Sampai ajal menjemput. Prantice and practice, and practice make perfect.

Dapat disimpulkan bahwa Rosullullah tak pernah terbahak-bahak dan tersedu-sedan selama hidupnya. Sebagaian orang sholeh menguatkan prilaku ini dengan berkata, "Sungguh tertawa dapat mematikan hatimu."

Tak ingin memperpanjang yang tidak penting, marilah kita simak confession (peangakuan) dari orang yang hidup sezaman beliau tentang bagaimana Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum. 

Dari Uma bin Khattab Radhiyallahu Anhu, dia berkata, " Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum, dan beliau adalah orang yang paling bagus giginya." (Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahihnya).

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Sekalipun aku tidak pernah meliha Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berlebih-lebih saat tertawa hingga kulihat telak mulutnya. Tawa beliau hanyalah berupa senyuman." (Diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Daud, Al Baghawy, dan Ahmad).

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu, dia berkata, "Rosullallah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah tertawa selain dari senyuman." (Diriwayatkan Ahmad dan Al-Hakim).

Dari Abu Dzarr Radhiyalllahu Anhu, dia berkata, "Pernah kulihat Rosullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum hingga terlihat gusi beliau." (Diriwayatkan Muslim dan Ahmad)    .

Dai Abdullah bin Juz', dia berkata, "Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak tertawa selain dai senyuman." (Diriwayatkan At Tarmizi).

Yang dimakuhkan dalam hal ini adalah tertawa berkepanjangan dan berlebihan. Ia...Kata kuncinya adalah berlebihan. Itulah salah satu kriteria menghukumkan sesuatu dalam Islam. 
Ibnu Bathal berkata, "Yang harus kita tiru dari diri beliau adalah perbuatan yang lebih sering beliau lakukan dalam masalah ini.

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu bahwa dia pernah ditanya seseorang, " Apakah engkau pernah duduk bersama Rosullullah?"
"Pernah,"jawab Jabir, " beliau suka berdiam dalam jangka waktu yang lama. Lalu para sahabat melantunkan macam-macam syair dan menyebutkan berbagai masalah Jahiliyah. Lalu mereka pun tertawa. Jika mereka tertawa maka beliau tersenyum." (HR Muslim, Ahmad, dan Nasa'i)

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu pula, dia berkata, mensyifati diri Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Kulihat beliau adalah orang yang paling cerah wajahnya dan yang paling bagus raut mukanya." (Diriwayatkan  Al Bazzar). Isnad hadits ini hasan.

Dai Abdullah bin Al Haritsa bin Juz'Az-Zubaidy Radhiyallhu Anhu dia berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih tersenyum selain Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam." (Diriwayatkan Tirmizi, Ahmad dan Ibnu Sai'd) Menurut Tirmizi ini adalah hadits hasan gharib

Ada baiknya kita cuplik dari pengakuan sang istri tercinta. Aisyah Radhiyallhu Anha salah seorang ahlul baitnya bersaksi:
Dari Aisyah Radhiyallhu Anha, dia pernah ditanya seseorang, " Bagaimana keadaan Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam saat berada di rumah?"

Aisyah menjawab, " Beliau adalah orang yang paling lemah lembut, paling murah hatinya, dan beliau tak berbeda dengan salah serorang laki-laki diantara kalian. Hanya saja beliau banayk tertawa yang berupa senyuman." (Diriwayatkan Ibnu Sa'ad dan Ibnu Asakir)

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Senyuman Terbagus yang Pernah Ada

Dari perilaku jahiliah hingga menjadi akhlakul karimah adalah tugas para Nabi dan Rosul dalam mendakwahi bangsa Arab. Begitulah dengan Nabi terakhir kekasih Allah Azza wa Jalla, Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang telah merubah bangsa Arab menjadi bangsa beradab dan bermartabat madani pada zaman itu hingga sekarang.

Salah satu rumusan sederhana beliau dalam berdakwah adalah senyuman. Berdakwah dari rumah dan keluarga sendiri, berdakwah setiap hari, dan berdakwah dengan hati. Chain effect (efek berantai) pun hadir di mimik keseharian Rosulullah Shallahu alaihi wa sallam. Beliau tak pernah berlebihan dalam segala sesuatunya, begitupula dalam tertawa. Sungguh suatu yang sulit dilakoni manusia sekarang. Tak ada sesuatu di alam ini yang dapat membuatnya terbahak-bahak atau bahkan menangis tersedu-sedu.



Utuhlah tuntunan bagi kita semua, Nabi memeberikan pelajaran banyak dari prilaku senyum. Ternyata senyum ajaran Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengharuskan kita untuk mengontrol segala perasaan yang berlebihan menjadi balance. Tak gampang. Hanya perlu latihan. Sampai kapan? Sampai ajal menjemput. Prantice and practice, and practice make perfect.

Dapat disimpulkan bahwa Rosullullah tak pernah terbahak-bahak dan tersedu-sedan selama hidupnya. Sebagaian orang sholeh menguatkan prilaku ini dengan berkata, "Sungguh tertawa dapat mematikan hatimu."

Tak ingin memperpanjang yang tidak penting, marilah kita simak confession (peangakuan) dari orang yang hidup sezaman beliau tentang bagaimana Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum. 

Dari Uma bin Khattab Radhiyallahu Anhu, dia berkata, " Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum, dan beliau adalah orang yang paling bagus giginya." (Diriwayatkan Ibnu Hibban dalam Shahihnya).

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha, dia berkata, "Sekalipun aku tidak pernah meliha Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berlebih-lebih saat tertawa hingga kulihat telak mulutnya. Tawa beliau hanyalah berupa senyuman." (Diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Daud, Al Baghawy, dan Ahmad).

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu, dia berkata, "Rosullallah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah tertawa selain dari senyuman." (Diriwayatkan Ahmad dan Al-Hakim).

Dari Abu Dzarr Radhiyalllahu Anhu, dia berkata, "Pernah kulihat Rosullullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tersenyum hingga terlihat gusi beliau." (Diriwayatkan Muslim dan Ahmad)    .

Dai Abdullah bin Juz', dia berkata, "Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak tertawa selain dai senyuman." (Diriwayatkan At Tarmizi).

Yang dimakuhkan dalam hal ini adalah tertawa berkepanjangan dan berlebihan. Ia...Kata kuncinya adalah berlebihan. Itulah salah satu kriteria menghukumkan sesuatu dalam Islam. 
Ibnu Bathal berkata, "Yang harus kita tiru dari diri beliau adalah perbuatan yang lebih sering beliau lakukan dalam masalah ini.

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu bahwa dia pernah ditanya seseorang, " Apakah engkau pernah duduk bersama Rosullullah?"
"Pernah,"jawab Jabir, " beliau suka berdiam dalam jangka waktu yang lama. Lalu para sahabat melantunkan macam-macam syair dan menyebutkan berbagai masalah Jahiliyah. Lalu mereka pun tertawa. Jika mereka tertawa maka beliau tersenyum." (HR Muslim, Ahmad, dan Nasa'i)

Dari Jabir bin Samurah Radhiyallhu Anhu pula, dia berkata, mensyifati diri Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Kulihat beliau adalah orang yang paling cerah wajahnya dan yang paling bagus raut mukanya." (Diriwayatkan  Al Bazzar). Isnad hadits ini hasan.

Dai Abdullah bin Al Haritsa bin Juz'Az-Zubaidy Radhiyallhu Anhu dia berkata, "Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih tersenyum selain Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam." (Diriwayatkan Tirmizi, Ahmad dan Ibnu Sai'd) Menurut Tirmizi ini adalah hadits hasan gharib

Ada baiknya kita cuplik dari pengakuan sang istri tercinta. Aisyah Radhiyallhu Anha salah seorang ahlul baitnya bersaksi:
Dari Aisyah Radhiyallhu Anha, dia pernah ditanya seseorang, " Bagaimana keadaan Rosulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam saat berada di rumah?"

Aisyah menjawab, " Beliau adalah orang yang paling lemah lembut, paling murah hatinya, dan beliau tak berbeda dengan salah serorang laki-laki diantara kalian. Hanya saja beliau banayk tertawa yang berupa senyuman." (Diriwayatkan Ibnu Sa'ad dan Ibnu Asakir)

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews