Kali ini ceritasufi (CS) ingin berbagi tentang sebuah kisah yang tak sengaja di dapat dari sebuah buku kecil karangan Al Jerahi (terjemahan). Buku kecil sekelas saku ini CS dapatkan dari referensi belakang dari buku serial pesan-pesan Abdul Qadir Jailani. Semoga menjadi pesan yang baik buat CS dan Handai Taulan sekalian. Amin.
Semua makhluk akan mati. Semua yang ada di alam pasti berbatas. Ungkapan ini terasa umum sekali ditelinga. Apakah kita mengenalnya dengan baik kata akan kematian? Mengapa dada kita masih biasa-biasa saja ketika kata kematian ini disebutkan?
Padahal seorang muslim akan berpindah alam (bukan mati yang didefinisikan oleh orang diluar Islam tentunya). Dimana pada alam kubur dan barzakh akan tidak ada lagi menambah dan pengurangan amal ibadah. Konsep Haq akan sebuah perhitungan di timbangan yang Paling Adil oleh Raja Diraja, Penguasa diatas Penguasa, Presiden nya Presiden. Cayaha diatas Cahaya, begitulah Allah berfirman dalm surat byang berjudul CAHAYA (An Nur). Sekarang pertanyaannya, apa persiapan kita? Sedangkan telah jelas sinyal Rosulullah bahwa nanti ada sekelompok manusia yang bagian whudunya akan berwarna hitam dan sholatnya hanya menjadi api neraka. Na'uzubillah Summa Na'uzubillah .
Padahal seorang muslim akan berpindah alam (bukan mati yang didefinisikan oleh orang diluar Islam tentunya). Dimana pada alam kubur dan barzakh akan tidak ada lagi menambah dan pengurangan amal ibadah. Konsep Haq akan sebuah perhitungan di timbangan yang Paling Adil oleh Raja Diraja, Penguasa diatas Penguasa, Presiden nya Presiden. Cayaha diatas Cahaya, begitulah Allah berfirman dalm surat byang berjudul CAHAYA (An Nur). Sekarang pertanyaannya, apa persiapan kita? Sedangkan telah jelas sinyal Rosulullah bahwa nanti ada sekelompok manusia yang bagian whudunya akan berwarna hitam dan sholatnya hanya menjadi api neraka. Na'uzubillah Summa Na'uzubillah .
"Ya Rabb, Ya Hannan, Ya Mannan, Ya Dayyan, Ya Shulthon, Ya Allahu Allah hu Allah...
Jauhkan dari kami akan api neraka yang...
Jangan biarkan kami sedetikpun berjalan di alam ini dengan nafsu kami,
Tolonglah kami, Dahulukan kami
Wahai Zat Pengasih dari Selaga Terkasih
Alam kubur telah menunggu. Malaikat kubur telah siap dengan cambuknya jika kita tak menyiapkan amal ibadah yang penuh keikhlasan. Inilah uniknya Islam dalam menanggapi hal GAIB ALAM kubur. Ajal telah dekat. Iapun merasakan itu. Tapi pesan apa yang harus diberikan. Kisah kali ini bercerita bagaimana seorang ayah yang ingin menunjukkan tentang hidup dan kematian kepada anak yang sangat dicintainya dengan cara yang sangat halus sekaligus membingungkan sang anak. Yo wes..kita simak yuk....
Ajalnya sudah dekat, seorang hartawan salih dan bijak memanggil anak lelakinya ke sampingnya dan memberikan perintah: "Anakku, aku akan meninggalkanmu tak alam lagi. Pada hari ketika aku mengembalikan kepada Pemiliknya amanat yang selam ini dititipkan kepadaku hingga sekarang ini. Sewaktu mereka memandikan jasadku dan mulai mengafaniku, aku ingin engkau memasangkan salah satu kaos kakiku di kakiku. Inilah permintaan terakhirku kepadamu."
Tak lama,laki-laki renta itu benar-benar minum anngur kematian dengan meninggalkan harta melimpah, sanak saudara dan orang-orang yang menjadi tanggungannya. Upacara dilakoni khusuk. Saudara, para sahabat, kenalan, dan para tetangga datang berbela sungkawa doa bagi si kaya. Jasad telah dimandikan, dan ketika hampir selesai dikafani, anak lelaki itu ingat keinginan ayahnya. Menemukan salah satu kaos-kaki usangnya, ia menyerahkannya kepada orang yang memandikan jenazah dan berkata, "Sesuai dengan permintaan terakhir ayah saya, tolong pakaikan kaos-kaki ini di kakinya."
"Itu tidak mungkin,"kata orang itu." hal seperti itu jelas tidak diperbolehkan oleh Islam. Saya tidak bisa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat." Meskipun keberatan ini dibenarkan, sang anak bersikeras,"Tetapi , Pak, ini adalah permintaan terakhir ayah saya, dan harus dilakukan."
Bersambung ya.....
No comments:
Post a Comment