Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Tuesday, 24 April 2012

Pesan Syeikh Abdul Qadir Jailani: Bagaimana Islam Menyikapi Masalah?

Iranian typography
Tersirat dalam wasiatnya bagaimana syeikh Abdul Qadir Jailani ra menyikapi masalah dalam dirinya. Potongan paragrap ini akan menyingkap teori penyelesaian tabir masalah ang sering di dera umat Islam dalam menjalani keseharian.

Kesederhanaan konsep semoga menjadi    ilmu terapan bagi simpul masalah pecinta dunia atau dunia kebendaan yang tak lekang dari mata. Sebaliknya berbatas dengan nafas. Sungguh semua hanya menjadi sebuah ilusi. Bagai menangkap bayangan benda yang terkena sinar matahari hakikat. Marilah kita renungkan sedikit kutipan dari sang maestro dalam menyelesaikan masalah.

Sesuatu yang disisi makhluk dan sesuatu yang disisi Allah. Alangkah bodohnya manusia yang lupa kepada Sang Pembuat segala. Pembuat sebab dan sibuk dengan sebab. Ia berdiri kepada yang kedua dan meninggalkan yang pertama. Ia lupa pada yang Kekal dan gembira dengan yang sementara.

Anakku, engkau berteman dengan orang-orang yang jahil (bodoh)  kemudian melampaui batas kepadamu karena kebodohan mereka. Temanilah orang mukmin yang yakin, pandai mengamalkan ilmu mereka. Alangkah baiknya keadaan orang mukmin dalam setiap tindakan mereka.

Sungguh keras perjuangan mereka terhadap nafsu mereka. Oleh karena Sabda Nabi saw

" Kegembiraan mukmin itu di wajahnya, sedang kesedihannya di dalam hati."

Ini karena kuatnya, ia mampu untuk menampakkan kegembiraan dan menyembunyikan kesusahan mengenai apa yang antara ia dan Allah. Ia selalu sedih, banyak berfikir, banyak menangis dan sedikit tertawanya. Oleh karena sabda Rosul Muhammad saw:

"Tidak ada ketentraman bagi orang mukmin selain bertemu dengan Tuhannya"

Orang mukmin menutupi kesedihannya dengan kegembiraannya. Lahirnya terus bergerak maju sedang batinnya bersimpuh di hadapan Allah Azza wa Jalla. Lahirnya pada keluarga mereka sedang batinnya untuk Tuhannya.

Ia tidak menyiarkan rahasinya kepada keluarganya, anaknya, tetangganya, pembantunya dan tidak kepada seorangpun dari makhluk Tuhannya. Ia mendengar sabda Nabi saw:

"Mohonlah pertolongan atas urusan-urusanmu dengan tersembunyi" (Al Hadits)


Ia selalu menyimpan apa yang ada di sisinya. Jika ia terpaksa atau sempurna suatu kata-kata dari lidahnya maka ia menyusuli urusan itu dan merubah ungkapannya, ia menutupi apa yang tampak daripadanya dan ia mengemukakan alasan terhadap apa yang tampak daripadanya.

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Pesan Syeikh Abdul Qadir Jailani: Bagaimana Islam Menyikapi Masalah?

Iranian typography
Tersirat dalam wasiatnya bagaimana syeikh Abdul Qadir Jailani ra menyikapi masalah dalam dirinya. Potongan paragrap ini akan menyingkap teori penyelesaian tabir masalah ang sering di dera umat Islam dalam menjalani keseharian.

Kesederhanaan konsep semoga menjadi    ilmu terapan bagi simpul masalah pecinta dunia atau dunia kebendaan yang tak lekang dari mata. Sebaliknya berbatas dengan nafas. Sungguh semua hanya menjadi sebuah ilusi. Bagai menangkap bayangan benda yang terkena sinar matahari hakikat. Marilah kita renungkan sedikit kutipan dari sang maestro dalam menyelesaikan masalah.

Sesuatu yang disisi makhluk dan sesuatu yang disisi Allah. Alangkah bodohnya manusia yang lupa kepada Sang Pembuat segala. Pembuat sebab dan sibuk dengan sebab. Ia berdiri kepada yang kedua dan meninggalkan yang pertama. Ia lupa pada yang Kekal dan gembira dengan yang sementara.

Anakku, engkau berteman dengan orang-orang yang jahil (bodoh)  kemudian melampaui batas kepadamu karena kebodohan mereka. Temanilah orang mukmin yang yakin, pandai mengamalkan ilmu mereka. Alangkah baiknya keadaan orang mukmin dalam setiap tindakan mereka.

Sungguh keras perjuangan mereka terhadap nafsu mereka. Oleh karena Sabda Nabi saw

" Kegembiraan mukmin itu di wajahnya, sedang kesedihannya di dalam hati."

Ini karena kuatnya, ia mampu untuk menampakkan kegembiraan dan menyembunyikan kesusahan mengenai apa yang antara ia dan Allah. Ia selalu sedih, banyak berfikir, banyak menangis dan sedikit tertawanya. Oleh karena sabda Rosul Muhammad saw:

"Tidak ada ketentraman bagi orang mukmin selain bertemu dengan Tuhannya"

Orang mukmin menutupi kesedihannya dengan kegembiraannya. Lahirnya terus bergerak maju sedang batinnya bersimpuh di hadapan Allah Azza wa Jalla. Lahirnya pada keluarga mereka sedang batinnya untuk Tuhannya.

Ia tidak menyiarkan rahasinya kepada keluarganya, anaknya, tetangganya, pembantunya dan tidak kepada seorangpun dari makhluk Tuhannya. Ia mendengar sabda Nabi saw:

"Mohonlah pertolongan atas urusan-urusanmu dengan tersembunyi" (Al Hadits)


Ia selalu menyimpan apa yang ada di sisinya. Jika ia terpaksa atau sempurna suatu kata-kata dari lidahnya maka ia menyusuli urusan itu dan merubah ungkapannya, ia menutupi apa yang tampak daripadanya dan ia mengemukakan alasan terhadap apa yang tampak daripadanya.

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews