Alquran Jepang Lihat Huruf Kanji di samping |
Ceritasufi - Sosiolog sejarah terkenal Jepang, Profesor Hajime Kobayashi, mengatakan
bahwa tidak ada catatan khusus tentang kontak antara Islam dan Negara Jepang
di era Pra-Meiji (1868 M). Islam di Jepang tercatat pada Era Meiji
tepatnya tahun 1877 M saat biografi Nabi Muhammad (SAW) diterjemahkan ke
dalam bahasa Jepang. Namun perkenalan Islam saat itu hanya terbatas dalam
keingin tahuan kaum intelektual Jepang dalam hal budaya dan sejarah Islam saja.
1. Kontak Islam dengan
Jepang
Bangsa Jepang pada saat itu sangat bergantung pada Cina dan Eropa untuk informasi tentang dunia Islam. Secara resmi keterlibatan dengan dunia Islam dimulai pada akhir abad 19, yaitu setelah Kekaisaran Jepang mendekrasikan untuk membuka diri. Dikirimlah Delegasi ke Mesir, Turki dan Persia.
Insiden Ertuğrul (1889) sehingga memperkuat hibungan diplomatik dengan Kekaisaran Ottoman, Turki.
Menurut Dr Salih Mahdi
S. Al-Samarrai, Direktur Islamic Centre Jepang (masih menjabat hingga sekarang), yang menghabiskan
lima puluh tahun hidupnya di Jepang, mengatakan bahwa Shotaro Noda pernah menyumbang kepada Turki dan bahkan bertemu Sultan Abdul Hamid II. Pertemuan ini dimanfaatkan oleh Sultan Abdul Hamid II untuk mengajak Shotaro Noda menetap di Istanbul. Sebagai gantinya Shotaro Noda mengajar tentang Jepang kepada para pejabat di Kekaisaran Ottoman.
Selama tinggal di Turki, Shotaro Noda bertemu Abdullah Guillaume, seorang Muslim berkebangsaan Inggris, Liverpool dan Shotaro Noda memeluk Islam diberi nama Abdul Haleem Noda.
Menurut peneliti Almarhum Abu Bakar Morimoto, seorang penulis Muslim Jepang,
pemerintah Jepang pernah mengirim seorang pemuda cendikia Yamada Torajiro, 24 tahun ke
Turki untuk tinggal di sana selama dua tahun dan akhirnya memeluk Islam dengan mengadopsi nama Muslim Abdul Khalil.
Abubakar Morimoto berpendapat bahwa Torajiro
Yamada sebagai muslim pertama Jepang. Sedangkan Dr. Samarrai berpendapat Abdul Haleem
Noda (Shotaro Noda)lah Muslim Jepang yang pertama dan Abdul Khalil Yamada kedua. Tentunya Pertentangan pendapat ini menjadikan penelitian lebih lanjut akan keakuratan kedua pendapat ini sangat dibutuhkan nantinya.
Selama periode ini
(katakanlah dekade terakhir abad ke-19) sekelompok kecil pedagang Muslim India
tinggal di Tokyo, Yokohama dan Kobe. Mereka dianggap sebagai komunitas Muslim
pertama di Jepang.
Bersambung
No comments:
Post a Comment