Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Saturday, 1 December 2012

Mengenal Islam di Jepang (Part 3) : Kehadiran Islam di Jepang

Kegiatan Idul Fitri 2012 di Osaka Mosque
Ceritasufi - Kehadiran Islam di Jepang ditandai dengan kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang (1905). Hal ini menarik perhatian dan gairah umat Islam terutama di Timur Tengah. Kolaborasi dimulai dengan Pan-Asianis dan Pan-Islam, misalnya. Abdur Rasheed Ibrahim (1857-1944). (Hasil Presentasi Keiko dengan Imam Abdullah Taqy)

Menurut Dr. Samarrai, Muslim yang hijrah ke Jepang (diterbitkan majalah Islam) telah berhasil mengkonversi sejumlah besar orang Jepang ke dalam Islam selama kurun waktu 1900-1920 Masehi. 
Catatan Abdul Rashid Ibrahim seorang Muslim Rusia yang datang ke Jepang pada tahun 1909 mengatakan bahwa Muhammad Barakatullah, dari Bhopal, India mengunjungi  Jepang untuk pertama kalinya  mengajar bahasa Urdu di Universitas Bahasa Asing di Tokyo.  Muhammad Barakatullah juga menerbitkan Majalah Persaudaraan Islam. Majalah ini terbit selama tiga tahun, dari 1910 hingga 1912.

Abdul Rashid Ibrahim juga mencatat bahwa Ahmad Fadli, seorang pejabat Mesir, telah tinggal di Jepang dan  menikah dengan seorang wanita Jepang pada tahun 1908 dan menulis buku "The Secret Behind Japanese Progress"dalam bahasa Arab tahun 1911.

Kehidupan masyarakat Muslim di Jepang saat itu belumlah tampak sama sekali. hingga bergejolaknya Revolusi Bolshevik di Rusia selama Perang Dunia ke I. Penduduk Muslim dari Turkoman, Uzbekistan, Tadjikistan, Kirghiztan, Kazakhtan dan blasteran Turko-Tatar khususnya dari Asia Tengah berbondong-bondong pindah ke Jepang. 

Pemberian suaka terhadap pengungsi Muslim selama bergejolak Revolusi Boshevik oleh Jepang terkonsentrasi di kota-kota Tokyo, Nagoya dan Kobe. Mereka membentuk komunitas-komunitas kecil. Dari sinilah komunitas kecil inilah terjadi interaksi secara lugas dengan masyarakat Jepang asli. Walhasil, sejumlah orang Jepang asli memeluk Islam.

Sumber : 
Wawancara dengan Imam Abdullah Taqy.
Ditulis oleh Dr. Mozammel Haque di islamicmonitor.blogspot.com

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Mengenal Islam di Jepang (Part 3) : Kehadiran Islam di Jepang

Kegiatan Idul Fitri 2012 di Osaka Mosque
Ceritasufi - Kehadiran Islam di Jepang ditandai dengan kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang (1905). Hal ini menarik perhatian dan gairah umat Islam terutama di Timur Tengah. Kolaborasi dimulai dengan Pan-Asianis dan Pan-Islam, misalnya. Abdur Rasheed Ibrahim (1857-1944). (Hasil Presentasi Keiko dengan Imam Abdullah Taqy)

Menurut Dr. Samarrai, Muslim yang hijrah ke Jepang (diterbitkan majalah Islam) telah berhasil mengkonversi sejumlah besar orang Jepang ke dalam Islam selama kurun waktu 1900-1920 Masehi. 
Catatan Abdul Rashid Ibrahim seorang Muslim Rusia yang datang ke Jepang pada tahun 1909 mengatakan bahwa Muhammad Barakatullah, dari Bhopal, India mengunjungi  Jepang untuk pertama kalinya  mengajar bahasa Urdu di Universitas Bahasa Asing di Tokyo.  Muhammad Barakatullah juga menerbitkan Majalah Persaudaraan Islam. Majalah ini terbit selama tiga tahun, dari 1910 hingga 1912.

Abdul Rashid Ibrahim juga mencatat bahwa Ahmad Fadli, seorang pejabat Mesir, telah tinggal di Jepang dan  menikah dengan seorang wanita Jepang pada tahun 1908 dan menulis buku "The Secret Behind Japanese Progress"dalam bahasa Arab tahun 1911.

Kehidupan masyarakat Muslim di Jepang saat itu belumlah tampak sama sekali. hingga bergejolaknya Revolusi Bolshevik di Rusia selama Perang Dunia ke I. Penduduk Muslim dari Turkoman, Uzbekistan, Tadjikistan, Kirghiztan, Kazakhtan dan blasteran Turko-Tatar khususnya dari Asia Tengah berbondong-bondong pindah ke Jepang. 

Pemberian suaka terhadap pengungsi Muslim selama bergejolak Revolusi Boshevik oleh Jepang terkonsentrasi di kota-kota Tokyo, Nagoya dan Kobe. Mereka membentuk komunitas-komunitas kecil. Dari sinilah komunitas kecil inilah terjadi interaksi secara lugas dengan masyarakat Jepang asli. Walhasil, sejumlah orang Jepang asli memeluk Islam.

Sumber : 
Wawancara dengan Imam Abdullah Taqy.
Ditulis oleh Dr. Mozammel Haque di islamicmonitor.blogspot.com

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews