
Kelebihan yang jarang didapat dengan kota lain adalah, kota ini berbentuk kotak alias blok. persis tat kota Eropa pikirku. Menurut salah seorang sesepuh kota Singkawang, kota ini hadir atas jasa zaman kolonial belanda. So, tak heran kota kecil ini sering membingungkan warga kota lain yang baru sekali-sekali berkunjung.
"Sikut percikan api dengki dan permusuhan sangat rentan antara teman sekantor sewaktu-waktu dapat meledak di tiap perkantoran yang bermukim di provinsi". Begitulah ungkap salah satu pegawai bank daerah yang kutemui saat kebahisan stok jajan.
![]() | |||
Singkawang Doloe |
Rumahku yang bertaraf real estate gubuk ini
telah berumur 20 tahun ini menjadi satu-satunya rumah kayu dengan
halaman rumput hijau terluas. Saat pagi cerah seorang kakek dengan sebilah arit dengan segulung karung sibuk memainkan
arit-nya untuk mencari rumput sekarung dua di lingkar rumahku.
Kini perumahan hampir penuh. Masih dua petak besar di depan rumahku yang kosong. Di ujung gang harus mentok dengan hamparan sawah. Tepat penghujung sawah, pemandangan gunung Roban mengaga indah.
Hujan mulai lagi. semoga air tak menggenang hari ini. Rumahku terletak di daerah turunan Gunung Sari. Indah dan sejuk. Tenang dan hening. Suara pengajian ibu-ibu gang masih sering terdengar dari Surau Al mukmin di ujung gang.
Gang ini rentan air kiriman. Banjir dapat datang tiap saat walau tak sebesar Jakarta tentunya. Doloe, waktu itu air hanya menggenang beberapa jam kemudia halaman normal kembali. Kini itu tak lagi ada. Air harus menggenang hingga lebih dari 24 jam. Kekalutan akan start kala air mulai tampak mengapung di seputaran rumahku. Orang mulai sibuk menaikkan pekakas rumah. Tak ingin semua funiture rumah terendam, gang ini sudah punya trik khusus.
![]() |
Rumah Tua Singkawang |
Dari dulu Gang sempit ini memang menjadi tempat kunjungan favorite para pengarit untuk mencari makanan hewan peliharan meraka. Setidaknya hingga kini aku sering bersemuka dengan meraka. Kebetulan pagi ini rumput telah rata oleh potongan arit. beberapa hari belakangan, mereka silih berganti mengarit.
Tanah dengan tektur paya-paya ini menjadi lokasi indah bersemayamnya lintah sapi untuk bertravel ria. Ditambah sekarang musim penghujan. Makanan sapi jadi bertambah stok nye. Pemandangan hijau jadi sensai tersendiri. Aroma rumput becampur tanah paya menjadi ciri khas gang ini.
Lintah. Itulah monster kecil yang sering membuat bulu kuduk merinding. Merayap di sela rumput hingga jemari yang kebetulan lewat di dekatnya. Mungkin karena penduduk sekitar sini banyak berternak sapi, jadi lintah sapi mendeklarasikan kekuasaan mereka disini. Syukurnya lintah telah jauh berkurang sejalan dengan berkurangnya peternak sapi dan pengkandangan hewan ternak.
Pasar Hongkong jadi tempat nongkrong minum kopi yang asik. Tongkrongan open air 24 jam Pasar Hongkong, menjadi salah satu pasar kuliner di Singkawang. Nasi Padang masih jadi favorit. Sayang belum banyak dikembangkan untuk kuliner khas singkawang. Artinya kuliner masih berkutat di seputar budaya melayu cina dan dayak. Menu olahan khas Singkawang dengan cita rasa khas masih harus terus di kembangkan.
Artikel Terkait:
BACA DULU
- F T W
- Kata ’Allah” di Malaysia dan Indonesia
- CNN Siarkan Berita Dusta tentang Suriah dan Iran
- Mulai mengisi Link Downlaod
- Singkawang Dalam Gambar Tempo Doloe
- Neraka Versi Yunani: Tempat Tinggal Hades, Dewa Kematian
- Virus-Virus Perusak Hati Manusia
- Ghibah yang di Perbolehkan
- Mengenal Islam di Jepang (Part 3) : Kehadiran Islam di Jepang
- Kebiasaan Rosulullah SAW : Mengerjakan Pekerjaan Rumah
- Kesalehan Uwais Al Qarni
- Warga Skotlandia Demo Islamofobia
- Dialog Aku dan Tuhan
- Aku dan Negara
- Fakta dibalik Film Innocence of Muslims + fotonya
- Siapa Sam Bacile ? Sutradara film Innocence of Muslims
- Al Mawardi Pencetus Politik Islam
- Memerankan Hati yang Islam
- Memilih Pemimpin dengan Ajaran Islam (2012)
- Lewat Mimpi, Ahui Menuju Islam & Kembali Bangkit
- Kisah Umar bin Khatab dan Sang Cucu
- Trio Macam Akan Difatwakan MUI ?
- 19 tahun Di Kubur, Ahmad Muhammad Jasad Tentara Palestina Masih Utuh
- Muallaf Susann Bashir Vs AT&T = 5 Miliar Rupiah
No comments:
Post a Comment