Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Monday 16 April 2012

Mengapa Harus Memahami Al Ikhlas?

Sebuah kisah biasanya diirngi dengan sebuah doa dan sebaliknya. Kisah dalam doa menghantarkan kita pada pemikiran yang lebih mendalam; mendalamkan keyakinan, kesungguhan dalam beramal, kebahagiaan dan kecintaan yang lebih kepada Allah untuk selalu memanjatkan doa.

Doa sudah menjadi kewajiban ummat manusia, tak terkecuali siapapun, karena disitulah sisi kemanusian itu hadir, menunjukkan kekurangan akan hamba kepada Tuhannya, kekurangan hamba dengan Sang Pencipta.

Surah Al Ikhlas adalah surah pendek yang hampir semua orang Islam mengenalnya. Banyak hikmah dan kandungan dalam surah ini. Surah ini pula berisi pasal-pasal penting akan bagaimana berinteraksi dengan Nya.

Allah dengan tegas menafikan DIRINYA dengan sesuatu yang lain. Dialah Allah yang Ahad. Tiada tuhan Bapak, Tuhan anak, Tuhan majikan dsb. Saat Allah menjadi tuhan yang satu, aku khawatir itu mnejadikan dirinya seperti angka yang mempresepsikan otak kita akan berurut menjadi ada angka dua. tiga dan seterusnya. Sungguh Allah bukanlah satu yang letaknya antara nol dan dua. Hingga alangkah baiknya jika terungkap menjadi Ahad. Alhasil, kecemburuan ini (Allah Maha Pencemburu) -menTuhankan selain dari Allah menjadi dosa tiada ampunan.

Allah menjadi tempat satu-satunya meminta segala sesuatu. Saat apapun aktifitas kita menjadi kewajiban untuk meminta restu Nya. Demikianlah bismillahirrohman nirrohiim menjadi surat izin kepada Allah sekaligus tanpa kehambaan dan pengakuan diri akan kehambaan. Allah pula Sang Maha Adil tentunya akan mengabulkan segala permintaan dan mewajibkan kita meminta HANYA kepadaNya. Terkabulnya akan sebuah permintaan tentu dikenakan rukun dan syarat dalam Figh. Selebihnya adalah adab, sopan santun, tata krama dalam berdo'a menjadi tolak ukur dalam berhajat kepada Allah Azza wa Jalla. (Insy akan kami bahas dalam artikel selanjutnya).

Allah juga memproklamirkan kehadiraNya dengan tegas bahwa Allah tidak beranak dan diperanakkan. Itulah yang disebut Allah. Tidak sama seperti makhluk yang berkembang biak, beranak dan diperanakkan baik dengan telur, peranakan, atau dengan membelah sel. Dogma singkatnya, "Alam ini hanya ada dua kriteria, yang pertama adalah Pencipta yaitu Allah Jalla Jalaaluh, dan yang kedua adalah yang diciptakan, semua yang berhampar di alam tak terkecuali.

Pemahan lain yang patut ditilik bahwa setiap ayat dalam alquran mempunyai kedudukan yang sama tapi dengan pemahaman dan kepentingan pribadi seseorang maka akan berkhasiat (berefek) beda tentunya. Seseorang yang baru terkena sihir tentunya baik untuk memahami Surah Annas. Sehingga ayat ini dapat berefek (berhajat) kekuatan (dari Allah) bagi individu itu sendiri. Hingga tak perlulah dipertengkarkan mana yang lebih dan mana yang tidak dalam tiap surah ataupun ayat. Sungguh Allah Maha Adil terhadap ciptaannya.

Sungguh hikmah surah Al Ikhlas mengakibatkan kehebatan tersendiri bagi yang memahami dan mengamalkannya. Kisah ini terukir indah dalam sebuah riwayat hadits yang di utarakan oleh Annas ra.

Anas. ra telah menceritakan :

"Jibril 'Alaihissalam turun kepada Nabi lalau berkata: ' Muawiyah bin Muawiyah Al Laitsi telah meninggal dunia, apakah engkai ingin menyalatkannya?' Rosulullah saw menjawab: 'Ya. Anas melanjutkan kisahnya, bahwa Jibril 'Alaihissalam lalu memukulkan sayapnya ke tanah, maka tiada sebuah pohon maupun gundukan tanah pun, melainkan menjadi rata, dan Jibril 'Alaihissalam  mengangkat keranda Muawiyah, sehingga Nabi dapat melihatnya. Selanjutnya beliau bertakbir menyalatkannya, sedang dibelakang beliau terdapat dua shaf malaikat yang setiap shaf nya terdiri dari tujuh puluh ribu malaikat. Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bertanya, 'Hai Jibril kenapa dia beroleh kedudukan ini dari Allah?' Jibril menjawab: 'Berkat kecintaannya kepada Qul Huwallahu Ahad (surah Al Ikhlas) yang selalu dia baca, baik saat berpergian  maupun ketika berada di tempat tinggal, baik sedang berdiri maupun sedang duduk, dan dalam semua keadaannya.' "
(Diketengahkan oleh Abu Ya'la, Thabari, dan Ibnu 'Abdul Barr)

Begitulah besarnya hikmah surah Al Ikhlas yang telah dikisahkan Anas ra. Surah pendek dengan keampuhan yang sangat dahsyat. Boleh jadi benar sebuah kalimat, amalan ringkas mendulang syurga.

Tubuh bagai dikuliti, seperti ribuan sabetan pedang. Itulah ungkapan para Nabi dan Rosul dalam mengungkap dahsyatnya sakitnya MATI.

Semoga Allah memudahkan kematian kita semua.

Wallahualam bissawab

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Mengapa Harus Memahami Al Ikhlas?

Sebuah kisah biasanya diirngi dengan sebuah doa dan sebaliknya. Kisah dalam doa menghantarkan kita pada pemikiran yang lebih mendalam; mendalamkan keyakinan, kesungguhan dalam beramal, kebahagiaan dan kecintaan yang lebih kepada Allah untuk selalu memanjatkan doa.

Doa sudah menjadi kewajiban ummat manusia, tak terkecuali siapapun, karena disitulah sisi kemanusian itu hadir, menunjukkan kekurangan akan hamba kepada Tuhannya, kekurangan hamba dengan Sang Pencipta.

Surah Al Ikhlas adalah surah pendek yang hampir semua orang Islam mengenalnya. Banyak hikmah dan kandungan dalam surah ini. Surah ini pula berisi pasal-pasal penting akan bagaimana berinteraksi dengan Nya.

Allah dengan tegas menafikan DIRINYA dengan sesuatu yang lain. Dialah Allah yang Ahad. Tiada tuhan Bapak, Tuhan anak, Tuhan majikan dsb. Saat Allah menjadi tuhan yang satu, aku khawatir itu mnejadikan dirinya seperti angka yang mempresepsikan otak kita akan berurut menjadi ada angka dua. tiga dan seterusnya. Sungguh Allah bukanlah satu yang letaknya antara nol dan dua. Hingga alangkah baiknya jika terungkap menjadi Ahad. Alhasil, kecemburuan ini (Allah Maha Pencemburu) -menTuhankan selain dari Allah menjadi dosa tiada ampunan.

Allah menjadi tempat satu-satunya meminta segala sesuatu. Saat apapun aktifitas kita menjadi kewajiban untuk meminta restu Nya. Demikianlah bismillahirrohman nirrohiim menjadi surat izin kepada Allah sekaligus tanpa kehambaan dan pengakuan diri akan kehambaan. Allah pula Sang Maha Adil tentunya akan mengabulkan segala permintaan dan mewajibkan kita meminta HANYA kepadaNya. Terkabulnya akan sebuah permintaan tentu dikenakan rukun dan syarat dalam Figh. Selebihnya adalah adab, sopan santun, tata krama dalam berdo'a menjadi tolak ukur dalam berhajat kepada Allah Azza wa Jalla. (Insy akan kami bahas dalam artikel selanjutnya).

Allah juga memproklamirkan kehadiraNya dengan tegas bahwa Allah tidak beranak dan diperanakkan. Itulah yang disebut Allah. Tidak sama seperti makhluk yang berkembang biak, beranak dan diperanakkan baik dengan telur, peranakan, atau dengan membelah sel. Dogma singkatnya, "Alam ini hanya ada dua kriteria, yang pertama adalah Pencipta yaitu Allah Jalla Jalaaluh, dan yang kedua adalah yang diciptakan, semua yang berhampar di alam tak terkecuali.

Pemahan lain yang patut ditilik bahwa setiap ayat dalam alquran mempunyai kedudukan yang sama tapi dengan pemahaman dan kepentingan pribadi seseorang maka akan berkhasiat (berefek) beda tentunya. Seseorang yang baru terkena sihir tentunya baik untuk memahami Surah Annas. Sehingga ayat ini dapat berefek (berhajat) kekuatan (dari Allah) bagi individu itu sendiri. Hingga tak perlulah dipertengkarkan mana yang lebih dan mana yang tidak dalam tiap surah ataupun ayat. Sungguh Allah Maha Adil terhadap ciptaannya.

Sungguh hikmah surah Al Ikhlas mengakibatkan kehebatan tersendiri bagi yang memahami dan mengamalkannya. Kisah ini terukir indah dalam sebuah riwayat hadits yang di utarakan oleh Annas ra.

Anas. ra telah menceritakan :

"Jibril 'Alaihissalam turun kepada Nabi lalau berkata: ' Muawiyah bin Muawiyah Al Laitsi telah meninggal dunia, apakah engkai ingin menyalatkannya?' Rosulullah saw menjawab: 'Ya. Anas melanjutkan kisahnya, bahwa Jibril 'Alaihissalam lalu memukulkan sayapnya ke tanah, maka tiada sebuah pohon maupun gundukan tanah pun, melainkan menjadi rata, dan Jibril 'Alaihissalam  mengangkat keranda Muawiyah, sehingga Nabi dapat melihatnya. Selanjutnya beliau bertakbir menyalatkannya, sedang dibelakang beliau terdapat dua shaf malaikat yang setiap shaf nya terdiri dari tujuh puluh ribu malaikat. Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam bertanya, 'Hai Jibril kenapa dia beroleh kedudukan ini dari Allah?' Jibril menjawab: 'Berkat kecintaannya kepada Qul Huwallahu Ahad (surah Al Ikhlas) yang selalu dia baca, baik saat berpergian  maupun ketika berada di tempat tinggal, baik sedang berdiri maupun sedang duduk, dan dalam semua keadaannya.' "
(Diketengahkan oleh Abu Ya'la, Thabari, dan Ibnu 'Abdul Barr)

Begitulah besarnya hikmah surah Al Ikhlas yang telah dikisahkan Anas ra. Surah pendek dengan keampuhan yang sangat dahsyat. Boleh jadi benar sebuah kalimat, amalan ringkas mendulang syurga.

Tubuh bagai dikuliti, seperti ribuan sabetan pedang. Itulah ungkapan para Nabi dan Rosul dalam mengungkap dahsyatnya sakitnya MATI.

Semoga Allah memudahkan kematian kita semua.

Wallahualam bissawab

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews