Seorang muslimah AS yang bercadar marah dan menolak permintaan maaf perusahaan minyak Chevron yang tidak sungguh-sungguh minta maaf setelah melecehkannya ketika ia ingin mengisi bahan bakar di pom bensin Chevron dan mengancamnya akan membawanya ke pengadilan, Kamis (2/2).
La Fleur Mohamed, mengklaim ia meninggalkan pom bensin Chevron karena disuruh melepaskan cadarnya.
Ia mengancam akan menggugat Chevron kecuali perusahaan minyak raksasa ini lebih serius meminta maaf setelah salah satu pom besinnya menolak melayani dia karena ia mengenakan cadar yang hanya kelihatan matanya.
Wilfredo Ruiz, pengacaranya La Fleur Mohamed, mengatakan permintaan maaf Chevron hanyalah secara ringan dan tidak mendalam, dan tidak akan bisa memperbaiki "momen memalukan ini"yang terjadi terhadap kliennya pada 28 Oktober 2011.
"Jika Chevron tidak mau meminta maaf secara lisan dan tulisan, maka kita akan mengambil tindakan hukum," kata Ruiz kepada ABCNews.com.
"Jika mereka mengakui kesalahan mereka dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan perlakuan mereka yang sangat menindas La Fleur, maka kita tidak perlu pergi ke pengadilan."
Pihak Chevron sendiri mengakui bahwa La Fleur Mohamed diminta untuk mengangkat cadarnya untuk "tujuan keamanan" dan mengatakan itu adalah sudah kebiasaan bagi orang yang memakai masker dan penutup kepala demi keselamatan petugas pompa bensin.
La Fleur Mohamed(39) akhirnya menolak untuk melepas cadarnya dan menelepon polisi.
Source: http://www.sabili.co.id/
No comments:
Post a Comment