Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Monday 13 February 2012

Cerita Sufi - Allah SWT Melaknat Orang Botak dan Buta

Ada tiga orang Bani Israil yang mempunyai penyakit belang, botak dan buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka. Maka Allah Subhanahu wata'ala mengutus malaikat kepada mereka. Malaikat itu datang kepada si belang dan bertanya,

"Apakah yang paling kau inginkan?" Si belang menjawab, "Saya menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang memandang jiik kepadaku."
Malaikat itu kemudian mengusap si belang. Tiba-tiba hilanglah penyakit yang menjijikkan itu dan parasnya berubah tampan dan memiliki kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi?"
Si belang menjawab, "Unta."-dalam riwayat lain, "Sapi". Kemudian ia diberi unta yang sedang bunting sepuluh bulan dan malaikat berkata. "semoga Allah Azza wa jalla memberi berkah atas rahmat yang kamu terima

Kemudian malaikat mendatangi si botak dan bertanya, "Apakah yang paling kamu inginkan?" Si botak menjawab,"Rambut yang rapi dan hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang jijjik kepadaku." Malaikat itu mengusap kepala si botak. Tiba-tiba, hilang penyakitnya dan tumbuhlah rambut yang rapi. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi. Si botak menjawab "Sapi". Malaikat itupun memberinya sapi yang sedang bunting. Ia pun berkata, "Semoga Allah memberi berkah dan rahmat yang kamu terima."

Selanjutnya, malaikat itu mendatangi si buta dan bertanya, "Apakah yang paling kamu inginkan?". Si buta menjawab, "Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat orang." malaikat itu lantas mengusap si buta dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi?" Si buta menajwab, "Kambing." Kemudian, ia di beri kambing yang sedang bunting.

Selang beberapa tahun, unta, sapi, dan kambing berkembang biak. Unta bertambah banyak, sehingga memenuhi satu lembah. Demikian juga dengan sapi dan kambing. Kemudian malaikat tadi datang  kepada si belang dan menyerupai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan waktu itu. Malaikat berkata, "Saya orang miskin yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepada saya kecuali Allah. Saya harap engkau mau memberi pertolongan. Saya mohon kepadamu atas nama Tuhan yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta kekayaan. Saya hanya meminta satu ekor unta untuk bekal didalam melanjutkan perjalanan saya." Si belang berkata, "Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak. Saya tidak bisa membekali apa-apa.'

Malaikat itu berkata, "Kalau saya tidak salah, saya kenal dengan kamu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang-orang lain merasa jijik kepadamu? Bukankah kamu dulu orang yang miskin, kemudian Allah memberikan rahmat kepadamu?" Si belang berkata, "Harta kekayaanku ini adalah dari nenek moyang." Malaikat itu berkata, "Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu seperti semula."

Kemudian malaikat itu datang kepada si botak dengan penampilan sama sebagaimana si botak dulu dan berkata seperti yang dikatakan si belang. Si botak pun menjawab sebagaimana si belang. Kemudian malaikat berkata, "Jika kamu berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti semual."

Setelah itu, malaikat itu pergi menemui si buta dalam keadaan yang sama, seperti keadaan si buta dulu. Malaikat berkata, "Saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan dan sampai hari ini, tidak ada yang memberi pertolongan kecuali Allah. Saya harap engkau mau memberi pertolongan. Saya mohon kepadamu atas nama Tuhan yang mengembalikan pengihatanmu. Saya hanya meminta seekor kambing untuk bekal dalam melanjutkan perjalanan saya.

"Si buta berkata, "saya dulu adalah orang buta. Kemudian, Allah mengembalikan penglihatan saya. Maka ambillah apa yang engkau inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah saya tidak akan menahanmu untuk mengambil apa yang kamu ambil atas nama Allah Yang Maha Agung. Malaikat itupun berkata, "Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji. Allah benar-benar ridha kepadamu dan Dia murka kepada kedua kawanmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ceritasufi

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Cerita Sufi - Allah SWT Melaknat Orang Botak dan Buta

Ada tiga orang Bani Israil yang mempunyai penyakit belang, botak dan buta. Kemudian Allah hendak menguji mereka. Maka Allah Subhanahu wata'ala mengutus malaikat kepada mereka. Malaikat itu datang kepada si belang dan bertanya,

"Apakah yang paling kau inginkan?" Si belang menjawab, "Saya menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilang penyakitku yang menjadikan orang-orang memandang jiik kepadaku."
Malaikat itu kemudian mengusap si belang. Tiba-tiba hilanglah penyakit yang menjijikkan itu dan parasnya berubah tampan dan memiliki kulit yang bagus. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi?"
Si belang menjawab, "Unta."-dalam riwayat lain, "Sapi". Kemudian ia diberi unta yang sedang bunting sepuluh bulan dan malaikat berkata. "semoga Allah Azza wa jalla memberi berkah atas rahmat yang kamu terima

Kemudian malaikat mendatangi si botak dan bertanya, "Apakah yang paling kamu inginkan?" Si botak menjawab,"Rambut yang rapi dan hilangnya penyakit yang menyebabkan orang-orang jijjik kepadaku." Malaikat itu mengusap kepala si botak. Tiba-tiba, hilang penyakitnya dan tumbuhlah rambut yang rapi. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi. Si botak menjawab "Sapi". Malaikat itupun memberinya sapi yang sedang bunting. Ia pun berkata, "Semoga Allah memberi berkah dan rahmat yang kamu terima."

Selanjutnya, malaikat itu mendatangi si buta dan bertanya, "Apakah yang paling kamu inginkan?". Si buta menjawab, "Allah mengembalikan penglihatanku, sehingga aku dapat melihat orang." malaikat itu lantas mengusap si buta dan Allah mengembalikan penglihatannya. Malaikat itu bertanya lagi, "Harta apakah yang paling kamu senangi?" Si buta menajwab, "Kambing." Kemudian, ia di beri kambing yang sedang bunting.

Selang beberapa tahun, unta, sapi, dan kambing berkembang biak. Unta bertambah banyak, sehingga memenuhi satu lembah. Demikian juga dengan sapi dan kambing. Kemudian malaikat tadi datang  kepada si belang dan menyerupai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan waktu itu. Malaikat berkata, "Saya orang miskin yang kehabisan bekal di tengah perjalanan. Sampai hari ini tidak ada yang mau memberi pertolongan kepada saya kecuali Allah. Saya harap engkau mau memberi pertolongan. Saya mohon kepadamu atas nama Tuhan yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta kekayaan. Saya hanya meminta satu ekor unta untuk bekal didalam melanjutkan perjalanan saya." Si belang berkata, "Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak. Saya tidak bisa membekali apa-apa.'

Malaikat itu berkata, "Kalau saya tidak salah, saya kenal dengan kamu. Bukankah kamu dulu orang yang berpenyakit belang sehingga orang-orang lain merasa jijik kepadamu? Bukankah kamu dulu orang yang miskin, kemudian Allah memberikan rahmat kepadamu?" Si belang berkata, "Harta kekayaanku ini adalah dari nenek moyang." Malaikat itu berkata, "Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu seperti semula."

Kemudian malaikat itu datang kepada si botak dengan penampilan sama sebagaimana si botak dulu dan berkata seperti yang dikatakan si belang. Si botak pun menjawab sebagaimana si belang. Kemudian malaikat berkata, "Jika kamu berdusta semoga Allah mengembalikanmu seperti semual."

Setelah itu, malaikat itu pergi menemui si buta dalam keadaan yang sama, seperti keadaan si buta dulu. Malaikat berkata, "Saya adalah orang miskin yang kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan dan sampai hari ini, tidak ada yang memberi pertolongan kecuali Allah. Saya harap engkau mau memberi pertolongan. Saya mohon kepadamu atas nama Tuhan yang mengembalikan pengihatanmu. Saya hanya meminta seekor kambing untuk bekal dalam melanjutkan perjalanan saya.

"Si buta berkata, "saya dulu adalah orang buta. Kemudian, Allah mengembalikan penglihatan saya. Maka ambillah apa yang engkau inginkan dan tinggalkanlah apa yang tidak kamu senangi. Demi Allah saya tidak akan menahanmu untuk mengambil apa yang kamu ambil atas nama Allah Yang Maha Agung. Malaikat itupun berkata, "Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji. Allah benar-benar ridha kepadamu dan Dia murka kepada kedua kawanmu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ceritasufi

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews