Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur kecewa pemberitaan
media massa yang sepihak hanya karena ingin memberi kesan negatif kepada
institusi ini, terkait pemberitaan penyanyi dangdut yang dikenal seronok dan
erotis, Trio
Macan.
“Kami kaget, kok tiba-tiba semua
media bertanya, kapan MUI mengeluarkan fatwa Trio Macan?, “ ujar Sekretaris MUI
Jawa Timur, Mohammad Yunus kepada hidayatullah.com,
Rabu (06/06/2012).
Menurut Yunus, tidak ada dan belum
ada agenda membahas soal Trio Macan. “Urusan Trio Macan itu kecil. Terlalu kecil jika MUI membahas itu,” ujarnya. Tapi, menurut Yunus, MUI Jawa Timur
pasti akan concern terhadap kemaksiatan dalam arti luas.
“Jangankan Trio Wek-Wek atau Trio
Kucing dan sebagainya. Selama melakukan
kemaksiatan, tugas MUI akan terus mengingatkan.”
Menurut Yunus, jumlah penduduk Jawa
Timur sebesar 38 juta jiwa. Dan mayoritas adalah Muslim. Karenanya wajar bagi
MUI senantiasa menjaga moral warganya, karena itu sudah tugas dari kehadiran
MUI.
“Selama berkampanye dan berpenampilan
erotis dan mengumbar aurat, mau Lady
Gaga atau Lady Gagak, MUI
akan bertindak,” katanya.
Tindakan MUI berupa himbauan dan
moral. Bukan pencekalan. Karena tugas pencekalan itu adalah tugas aparat.
“Yang bisa mencekal itu adalah pihak
imigrasi atau polisi.”
Meski tak punya wewenang mencekal,
MUI akan terus berusaha memberi masukan dan desakan kepada aparat keamanan atau
polisi untuk mencekal artis-artis bandel jika tetap berpenampilan erotis di
depan publik. Apalagi, menurut Yunus, bangsa Indonesia sudah punya UU
Pornografi.
“Kasus Lady Gaga, harusnya
menjadi pelajaran para artis lokal juga. Jangan karena alasan seni,
menghalalkan segala cara. Silahkan berkarya, tapi jangan pakai pornografi dan
erotisme.”
Yunus juga mengaku, pihaknya
memiliki daftar nama artis-artis bandel yang suka berpenampilan seronok dan
erotis. Jika dibutuhkan sewaktu-waktu, ia tinggal memberikannya kepada aparat
agar segera bertindak.
Seperti diketahui, tiga artis
dangdut Trio
Macan dikabarkan telah mendapat pencekalan
dari MUI di beberapa kota di Jawa Timur, karena goyangannya yang selalu erotis.
Akibat isu ini, pembawa lagu "Iwak Peyek" ini terpaksa membatalkan penampilannya di beberapa kota di
Jawa. Hidayatullah.com
Ceritasufi
No comments:
Post a Comment