Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Saturday 12 November 2011

Menegur Hakim Zalim Mesir II

Lanjutan.....

google illustration
Imam Abul Hasan pun di kurung dalam penjara sang raja lalim. Saat itu Abul Hasan Ahmad bin Sanan ra langsung memohon kepada Allah. Disaat bersamaan Ajudan Ahmad bin Thulun menyaksikan keanehan yang belum pernah disaksiakan sebelumnya. Imam Abul Hasan masih sehat dan segar bugar. Bahkan dia melihat Imam sedang bersujud kepada Allah Jalla Jalaaluh, sementara singa yang telah berpuasa tiga hari itu berdiri di sebelahnya seolah-olah memperhatikan apa yang dilakukan sang imam dan turut mendengarkan bacaan sang imam dalam sujudnya.



Ajudan Ahmad bin Thulun melihat sujudnya Iman Abul Hasan sambil mendengar dzikir sayup berulang, Subhana Robbiyal A'la, Singa itu tertunduk kepalanya, seakan ikut menundukkan diri kepada sang pencipta.

Peristiwa ganjil yang dilihatnya segera dilaporkan kepada majikan. Ahmad bin Thulun yang tak percaya dengan laporan itu segera datang ke penjara dimana Imam Abul Hasan di kurung. Sungguh pemandangan yang aneh dan mengherankan. Sesudah kejadian itu, ia memerintahkan ajudannya untuk membawa Iman Abul Hasan kehadapannya.

Abul Hasan masuk menemui Ahmad bin Thulun dengan ketawaddhuan. Ahmad bin Thulun bertanya kepadanya, "Bagaimana keadaanmu?"

Imam Abul Hasan menjawab, "Keadaanku seperti yang tuan liat, baik-baik saja."

Ahmad bin Thulun bertanya lagi, "Bagaimana perasaanmu ketika dimasukkan kedalam kandang singa?" Abul Hasan menjawab tenang, "Aku membaca firman Allah, "Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami."

Demikianlah kisah kesabaran dan ketawaddhuan Imam Abul Hasan yang lantang berkata kebenaran yang Haq. Bukanlan pemebenaran yang pada akhirnya berisikan pesan-pesan pribadi, ketakutan individu akan penguasa, tapi semua itu dikembalikan kepada sang pencipta Allah Azza wa Jalla.

Wallahu'alam bissawab

CS

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Menegur Hakim Zalim Mesir II

Lanjutan.....

google illustration
Imam Abul Hasan pun di kurung dalam penjara sang raja lalim. Saat itu Abul Hasan Ahmad bin Sanan ra langsung memohon kepada Allah. Disaat bersamaan Ajudan Ahmad bin Thulun menyaksikan keanehan yang belum pernah disaksiakan sebelumnya. Imam Abul Hasan masih sehat dan segar bugar. Bahkan dia melihat Imam sedang bersujud kepada Allah Jalla Jalaaluh, sementara singa yang telah berpuasa tiga hari itu berdiri di sebelahnya seolah-olah memperhatikan apa yang dilakukan sang imam dan turut mendengarkan bacaan sang imam dalam sujudnya.



Ajudan Ahmad bin Thulun melihat sujudnya Iman Abul Hasan sambil mendengar dzikir sayup berulang, Subhana Robbiyal A'la, Singa itu tertunduk kepalanya, seakan ikut menundukkan diri kepada sang pencipta.

Peristiwa ganjil yang dilihatnya segera dilaporkan kepada majikan. Ahmad bin Thulun yang tak percaya dengan laporan itu segera datang ke penjara dimana Imam Abul Hasan di kurung. Sungguh pemandangan yang aneh dan mengherankan. Sesudah kejadian itu, ia memerintahkan ajudannya untuk membawa Iman Abul Hasan kehadapannya.

Abul Hasan masuk menemui Ahmad bin Thulun dengan ketawaddhuan. Ahmad bin Thulun bertanya kepadanya, "Bagaimana keadaanmu?"

Imam Abul Hasan menjawab, "Keadaanku seperti yang tuan liat, baik-baik saja."

Ahmad bin Thulun bertanya lagi, "Bagaimana perasaanmu ketika dimasukkan kedalam kandang singa?" Abul Hasan menjawab tenang, "Aku membaca firman Allah, "Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami."

Demikianlah kisah kesabaran dan ketawaddhuan Imam Abul Hasan yang lantang berkata kebenaran yang Haq. Bukanlan pemebenaran yang pada akhirnya berisikan pesan-pesan pribadi, ketakutan individu akan penguasa, tapi semua itu dikembalikan kepada sang pencipta Allah Azza wa Jalla.

Wallahu'alam bissawab

CS

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews