
Sedangkan Jin Ifrit yang menerima giiran supaya menyelam ke dalam samudra meliat sebuah kubah mutiara putih yang rapat, tiada bercelah.
Maka ia pun membawanya keluar meneyerahkannya ke hadapan Raja Sulaiman as. Raja sangat kagum memandang seraya berdoa.
Maka ia pun membawanya keluar meneyerahkannya ke hadapan Raja Sulaiman as. Raja sangat kagum memandang seraya berdoa.
Berkat doa beliau, bergeserlah daun pintu yang tak bercelah sehingga terbuka lebar. Hal teraneh ketika didalamnya didapati teradapat seorang pemuda yang sedang bersujud.. Lantas Nabi Sulaiman as bertanya, "Siapakah anda, dan dari jenis malaikat, jin, ataukah manusia?"
"Aku adalah manusia biasa, "jawab pemuda itu. "Berkat amal apakah yang membuatmu mendapatkan kemuliaan seperti ini?" Tannya beliau.
"Dengan berbakti kepada kedua orang tua. Disaat menginjak usia lanjut, ibu kugendong diatas punggungku, dan disaat itulah terdengar darinya sebuah doa berikut, "Ya Allah, berikanlah sifat Qanaah kepadanya, dan berikan pula tempat untutknya nanti sepeninggalku, bukan dibumi dan bukan pula di langit."
"Kemudia sesudah ibu tiada, maka aku berlibur di pinggir pantai, dan terlihatlah sebuah kubah mutiara, aku mengahmpiri dan masuk kedalamnya Tiba-tiba kubah bergerak melaju seizin Allah Jalla Jalaaluh, dan akupu tak tahu pasti diudara ataukah dibumi tentang keberadaanku. Namun aku tetap memperoleh rezeki dari Allah yang disediakan didalamnya, "jawab pemuda misterius itu.
Beliau bertanya lagi,"Dengan jalan apakah Allah Jalla Jalaaluh memberimu rezeki?"
"Saat perutku terasa lapar, Allah menciptakan sebuah pohon berbuah, maka dari buah-buahan tersebutlah aku makan, "jawabnya.
"Bagaimanakah kau mengetahui siang dan malam?"
"Ketika terbit fajar subuh, berubahlah kubah menjadi warna putih, dengan ini aku mengetahui bahwa siang telah tiba. Jika kubah itu mulai berangsur gelap, maka tahulah aku bahwa malam hari telah datang, "jawabnya.
Mengakhiri pembicaraan dengan Nabi Sulaiman as, ia panjatkan doa kepada Allah Jalla Jalaaluh, lalau tertutuplah pintu kubah dan pemuda itu menetap di dalamnya seperti semula.
Artikel Terkait:
Nabi dan Rosul
- Awalnya Menolak Untuk Menikah (Akkaf Ibnu Wada’ah al Hilali)
- Pemberian Nama Pada Barang-Barang Rosulullah
- Sepuluh Kiat Sukses Aisyah r.a Dalam Bergaul
- Doa Ketika Sakit dengan : Kebiasaan Rosulullah SAW
- Berita Tentang Cap Kenabian Rosulullah saw
- Kebiasaan Rosulullah SAW : Mengerjakan Pekerjaan Rumah
- Dialog Aku dan Tuhan
- Siapa Sam Bacile ? Sutradara film Innocence of Muslims
- Al Hallaj : "Aku Adalah"
- Memilih Pemimpin dengan Ajaran Islam (2012)
- Kisah Umar bin Khatab dan Sang Cucu
- Pekerja Muslim New York Boleh Berpakaian Islami
- Pepsi dan Coca-Cola Dibuat dari Ektrak Babi
- MUI Riau Kecam Pelarangan Karyawan Shalat Jumat
- Pendidikan Berbasis Akhlak: Program Wagub Aceh Baru
- Muallaf Susann Bashir Vs AT&T = 5 Miliar Rupiah
- Al Hallaj-Qasidah 4: Tahap-Tahap dalam Menempuh Jalan
- Pesan Syeikh Abdul Qadir Jailani: Bagaimana Islam Menyikapi Masalah?
- Mengapa Harus Memahami Al Ikhlas?
- Wasiat 11: Syeikh Abdul Qadir Jailani
- Data Ibu Capres Presiden Mesir Dipalsukan
- Nur (Cahaya) di Telapak Tangan Orang yang Berdoa
- Doa Bagi Wanita Pekerja Keras - Doa dan Hikayatnya
- Wasiat Sabar Syeikh Abdul Qadir Jailani
- Cerita Sufi - Allah SWT Melaknat Orang Botak dan Buta
No comments:
Post a Comment