Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Saturday, 22 March 2014

Roh Sejati dalam Dunia Orang Lalai

Jangan ajak aku ke dunia itu,
Aku pernah kesana, melihat kekejian dan kefanaannya.

Ketidakpedulian adalah sebuah tabir; aku melihat cahaya Kebenaran tersembunyi.

Segala sesuatu, seluruh ciptaan, aku melihat begitu fana dan penuh bahaya.

Eksistensi, sesungguhnya aku diletakkan diatasnya.

Sayangnya! Ia adalah non eksistensi; aku sangat menderita.

Seperti kehidupan, aku mengalaminya; aku melihatnya sebagai siksaan di dalam siksaan.

Aku menjadi hukum sejati; aku melihat kekekalan menjadi bencana.

Kehidupan bagaikan angin, ia melintas begitu saja; aku melihat kesempurnaan kerugian sejati.

Alam perbuatan hanya untuk pamer; aku melihat ambisi menjadi penderitaan sejati.

Pertemuan pada kenyataannya adalah perpisahan; aku melihat obat sebagai penyakit.

Cahaya-cahaya ini menjadi kegelapan; aku melihat teman-teman ini menjadi yatim-piatu.

Suara-suara ini adalah pemberitahuan kematian; aku melihat kehidupan menjadi kematian.

Pengetahuan berubah menjadi seloroh; aku melihat ribuan penyakit di dalam ilmu pengetahuan.

Kesenangan menjadi penderitaan; aku melihat eksistensi menjadi non eksistensi terpadu.

Aku telah menemukan Kekasih Sejati; Ah... Aku mengalami banyak penderitaan karena perpisahan.




Oleh Beiduzzaman Said Nursi.

Dalam Al Ahad-Menikmati Ekstase Spiritual Cinta Ilahi

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Roh Sejati dalam Dunia Orang Lalai

Jangan ajak aku ke dunia itu,
Aku pernah kesana, melihat kekejian dan kefanaannya.

Ketidakpedulian adalah sebuah tabir; aku melihat cahaya Kebenaran tersembunyi.

Segala sesuatu, seluruh ciptaan, aku melihat begitu fana dan penuh bahaya.

Eksistensi, sesungguhnya aku diletakkan diatasnya.

Sayangnya! Ia adalah non eksistensi; aku sangat menderita.

Seperti kehidupan, aku mengalaminya; aku melihatnya sebagai siksaan di dalam siksaan.

Aku menjadi hukum sejati; aku melihat kekekalan menjadi bencana.

Kehidupan bagaikan angin, ia melintas begitu saja; aku melihat kesempurnaan kerugian sejati.

Alam perbuatan hanya untuk pamer; aku melihat ambisi menjadi penderitaan sejati.

Pertemuan pada kenyataannya adalah perpisahan; aku melihat obat sebagai penyakit.

Cahaya-cahaya ini menjadi kegelapan; aku melihat teman-teman ini menjadi yatim-piatu.

Suara-suara ini adalah pemberitahuan kematian; aku melihat kehidupan menjadi kematian.

Pengetahuan berubah menjadi seloroh; aku melihat ribuan penyakit di dalam ilmu pengetahuan.

Kesenangan menjadi penderitaan; aku melihat eksistensi menjadi non eksistensi terpadu.

Aku telah menemukan Kekasih Sejati; Ah... Aku mengalami banyak penderitaan karena perpisahan.




Oleh Beiduzzaman Said Nursi.

Dalam Al Ahad-Menikmati Ekstase Spiritual Cinta Ilahi

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews