Jangan ajak aku ke dunia itu,
Aku pernah kesana, melihat kekejian dan kefanaannya.
Ketidakpedulian adalah sebuah tabir; aku melihat cahaya Kebenaran tersembunyi.
Segala sesuatu, seluruh ciptaan, aku melihat begitu fana dan penuh bahaya.
Eksistensi, sesungguhnya aku diletakkan diatasnya.
Sayangnya! Ia adalah non eksistensi; aku sangat menderita.
Seperti kehidupan, aku mengalaminya; aku melihatnya sebagai siksaan di dalam siksaan.
Aku menjadi hukum sejati; aku melihat kekekalan menjadi bencana.
Kehidupan bagaikan angin, ia melintas begitu saja; aku melihat kesempurnaan kerugian sejati.
Alam perbuatan hanya untuk pamer; aku melihat ambisi menjadi penderitaan sejati.
Pertemuan pada kenyataannya adalah perpisahan; aku melihat obat sebagai penyakit.
Cahaya-cahaya ini menjadi kegelapan; aku melihat teman-teman ini menjadi yatim-piatu.
Suara-suara ini adalah pemberitahuan kematian; aku melihat kehidupan menjadi kematian.
Pengetahuan berubah menjadi seloroh; aku melihat ribuan penyakit di dalam ilmu pengetahuan.
Kesenangan menjadi penderitaan; aku melihat eksistensi menjadi non eksistensi terpadu.
Aku telah menemukan Kekasih Sejati; Ah... Aku mengalami banyak penderitaan karena perpisahan.
Oleh Beiduzzaman Said Nursi.
Dalam Al Ahad-Menikmati Ekstase Spiritual Cinta Ilahi
No comments:
Post a Comment