Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Sunday, 18 September 2011

Tiga Perkara Lebih Agung di Akhir Zaman

Pada masa itu banyak terjadi permusuhan sesama muslim bahkan sesama saudara. Perkaranya pun tidaklah sebesar yang dipertengkarkan. Akhirnya timbul ketidakpercayaan antar saudara sekandung atau semuslim. Saling curiga, hianat menghianati dan saling menjatuhkan.

Pada masa itu banyaklah yang telah meninggalkan kehujjahan AsSunnah sebagai dasar hukum setelah Al Quran. Banyak kelompok, organisasi dan perkumpulan yang akan menamakan diri mereka Ahlul Sunnah tapi layaknya api dalam sekam. Menggerogoti teman semuslim, menggunting dalam liapatan atas nama Islam dan Sunnah.

Rejeki bagai ditumpahkan dari langit, layanan untuk mendapat kendaraanpun mudah, peminta-minta pun memiliki rumah dan kendaraan bagus, apatah lagi pejabat dan pengusaha. Segala akses informasi terbuka. Kita dapat menyaksikan kehidupan kutub dengan langsung. Tak ada yang tak mungkin. Yang salah bisa benar dan yang benar dapat diputar salah. Pertanyaannya sebagai umat Rosul Muhammad adalah,
apakah dirham yang terkumpul dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT? Suap menyuap menjadi barang biasa,  aurat bergelimpangan ddi hadapan mata. Pantaslah Rosul pernah berpesan bahwa umat akhir zaman adalah umat terbaik. Tak berlebihan kareana kita tak pernah bertemu Rosul. Jangankan wajahnya yang mulia, mencium baunya saja kita tak mampu. Hanya hidayah mimpi saja yang dapat melihat kehadiran beliau. Dan syetanpun tak akan mampu menyerupai Ruh Suci Rosulullah.

Apakh tanda itu tampak sekarang? banyak yang berkata ya, tapi diri belum lagi takut dan tobat. Semoga Allah memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang bertaubat.

Kalaulah jawabanya Ya, apakah kita telah siap dengan segala kemungkin akhir zaman. Sejengkal langkah pun telah berbuah dosa. Sekejap mata terbuka telah terbilang salah. Karena semua hal tabu telah menjadi biasa. Awam tak tidak bukanlah ukuran akhirnya. Al Quran dan Sunnah tinggal kenangan dan buku bacaan. Kalaupun pengajian hanya menjadi ajang penilaian kualiatas diri semata. Bahasa Quran telah asing, ajaran sunnah menjadi sasaran empuk untuk dihancurkan. Problema khilafiah menjadi senjata kaum penghancur Islam.

Na'uzubillah himanzaalik.....
Semoga Allah memasukkan hati kita cayaha ke IlahiahanNya, mengampuni kesalahan dan melimpahkan kemudahan rejeki dan urusan dunia dan akhirat. Amin.

Kehadiran masalah ini telah terang dimata Rosulullah. Marilah kita simak apa yang dikatan Manusia dari segala manusia yang pernah harus tetap hadir di hati kita Muhammadurrosulullah. Beliau berkata:

"Akan datang suatu masa pada kalian, pada masa itu tidak ada yang lebih agung dari pada tiga perkara, yaitu dirmah (uang) yang halal atau saudara yang dipercayai atau sunnah yang diamalkan."
(HR. Thabrani dari Huzhaifah)

Beliau berkata tentang harta:

"Hai anakku! Carilah kekayaan dengan bekerja yang halal untuk menjaga kefakiran. Karena orang yang lebih fakir itu tak lain akan mendapat tiga perkara, yaitu lemah dalam agamanya, lemah dalam akalnya dan hilang malunya. Dan yang lebih besar dari ketiga ini adalah manusia memandang dia itu dengan pandangan rendah."

Beliau berkata tentang persaudaraan:
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah, bersabda Rosulullah saw:

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan sanak saudaranya."

Riwayat  lain dalam Bukhari dan Muslim dari Jubair Rosulullah saw bersabda:

"Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan, yaitu memutuskan hubungan sanak saudara."

Dalam pengertian luas dapat kita simpulkan bahwa "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (QS. Al Hujarat, 10).

Kuat membantu yang lemah dan lemah, yang kuasa membantu yang lemah. Sungguh indah aturan yang Allah berikan via Rosulullah kepada manusia. Hancur sudah sime-isme yang dibuat oleh manusia.

"Orang Islam itu saudara orang islam lainnya, maka janganlah ia menghianatinya dan janganlah mendustainya. janganlah menelantarkannya. Setiap orang Islam atas orang Islam lainnya haram kehormatannya, hartanya, darahnya. Taqwa itu disini, cukuplah kebususkan seseorang itu bila ia menghina saudaranya yang Islam."
(HR. Turmudzi)

Dalam Hadist lain Beliau bersabda pula:
"Wahai Manusia, sebarkanlah salam dan berikan pada orang yang membutuhkan makan dan sambungkanlah persaudaraan, dan shalatlah sedang manusia sedang terlelap, tentu kalian akan masuk syurga dengan selamat."
(HR. Turmudzi)

Perkataan Rosulullah untuk berpegang kepada sunnah.
"Dan apa yang didatangkan oleh Rosul kepada kalian, maka ambillah. Dan apa yang dilarang oleh Rosul kepada kalian maka berhentilah." (Al Hasyar, 7).

"Siapa yang taat kepada Rosul maka ia taat kepada Allah." (QS. An Nisa, 80)

Sabda Nabi diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi:
"Ingatlah sesungguhnya aku telah diberi oleh Allah SWT Al-Quran dan yang sepertinya bersamanya."

Semoga perkataan ini masuk dalam ke dada dan meresap ketulang sumsumku dan kalian wahai penerus Nabi. Berilah ketetapan hati dan kemudahan hanya dari Mu Wahai Allah penguasa niat, pemaksa hati, dan penghancur kezaliman diri. 
Tolonglah kami dan dahulukan aku, dahulukan aku, dahulukan aku Ya Allah Jalla jalaaluh ....


Wallahu'alam bissawab

Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Tiga Perkara Lebih Agung di Akhir Zaman

Pada masa itu banyak terjadi permusuhan sesama muslim bahkan sesama saudara. Perkaranya pun tidaklah sebesar yang dipertengkarkan. Akhirnya timbul ketidakpercayaan antar saudara sekandung atau semuslim. Saling curiga, hianat menghianati dan saling menjatuhkan.

Pada masa itu banyaklah yang telah meninggalkan kehujjahan AsSunnah sebagai dasar hukum setelah Al Quran. Banyak kelompok, organisasi dan perkumpulan yang akan menamakan diri mereka Ahlul Sunnah tapi layaknya api dalam sekam. Menggerogoti teman semuslim, menggunting dalam liapatan atas nama Islam dan Sunnah.

Rejeki bagai ditumpahkan dari langit, layanan untuk mendapat kendaraanpun mudah, peminta-minta pun memiliki rumah dan kendaraan bagus, apatah lagi pejabat dan pengusaha. Segala akses informasi terbuka. Kita dapat menyaksikan kehidupan kutub dengan langsung. Tak ada yang tak mungkin. Yang salah bisa benar dan yang benar dapat diputar salah. Pertanyaannya sebagai umat Rosul Muhammad adalah,
apakah dirham yang terkumpul dapat dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT? Suap menyuap menjadi barang biasa,  aurat bergelimpangan ddi hadapan mata. Pantaslah Rosul pernah berpesan bahwa umat akhir zaman adalah umat terbaik. Tak berlebihan kareana kita tak pernah bertemu Rosul. Jangankan wajahnya yang mulia, mencium baunya saja kita tak mampu. Hanya hidayah mimpi saja yang dapat melihat kehadiran beliau. Dan syetanpun tak akan mampu menyerupai Ruh Suci Rosulullah.

Apakh tanda itu tampak sekarang? banyak yang berkata ya, tapi diri belum lagi takut dan tobat. Semoga Allah memasukkan kita dalam golongan orang-orang yang bertaubat.

Kalaulah jawabanya Ya, apakah kita telah siap dengan segala kemungkin akhir zaman. Sejengkal langkah pun telah berbuah dosa. Sekejap mata terbuka telah terbilang salah. Karena semua hal tabu telah menjadi biasa. Awam tak tidak bukanlah ukuran akhirnya. Al Quran dan Sunnah tinggal kenangan dan buku bacaan. Kalaupun pengajian hanya menjadi ajang penilaian kualiatas diri semata. Bahasa Quran telah asing, ajaran sunnah menjadi sasaran empuk untuk dihancurkan. Problema khilafiah menjadi senjata kaum penghancur Islam.

Na'uzubillah himanzaalik.....
Semoga Allah memasukkan hati kita cayaha ke IlahiahanNya, mengampuni kesalahan dan melimpahkan kemudahan rejeki dan urusan dunia dan akhirat. Amin.

Kehadiran masalah ini telah terang dimata Rosulullah. Marilah kita simak apa yang dikatan Manusia dari segala manusia yang pernah harus tetap hadir di hati kita Muhammadurrosulullah. Beliau berkata:

"Akan datang suatu masa pada kalian, pada masa itu tidak ada yang lebih agung dari pada tiga perkara, yaitu dirmah (uang) yang halal atau saudara yang dipercayai atau sunnah yang diamalkan."
(HR. Thabrani dari Huzhaifah)

Beliau berkata tentang harta:

"Hai anakku! Carilah kekayaan dengan bekerja yang halal untuk menjaga kefakiran. Karena orang yang lebih fakir itu tak lain akan mendapat tiga perkara, yaitu lemah dalam agamanya, lemah dalam akalnya dan hilang malunya. Dan yang lebih besar dari ketiga ini adalah manusia memandang dia itu dengan pandangan rendah."

Beliau berkata tentang persaudaraan:
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Abu Hurairah, bersabda Rosulullah saw:

"Barangsiapa yang ingin diluaskan rejekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan sanak saudaranya."

Riwayat  lain dalam Bukhari dan Muslim dari Jubair Rosulullah saw bersabda:

"Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan, yaitu memutuskan hubungan sanak saudara."

Dalam pengertian luas dapat kita simpulkan bahwa "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (QS. Al Hujarat, 10).

Kuat membantu yang lemah dan lemah, yang kuasa membantu yang lemah. Sungguh indah aturan yang Allah berikan via Rosulullah kepada manusia. Hancur sudah sime-isme yang dibuat oleh manusia.

"Orang Islam itu saudara orang islam lainnya, maka janganlah ia menghianatinya dan janganlah mendustainya. janganlah menelantarkannya. Setiap orang Islam atas orang Islam lainnya haram kehormatannya, hartanya, darahnya. Taqwa itu disini, cukuplah kebususkan seseorang itu bila ia menghina saudaranya yang Islam."
(HR. Turmudzi)

Dalam Hadist lain Beliau bersabda pula:
"Wahai Manusia, sebarkanlah salam dan berikan pada orang yang membutuhkan makan dan sambungkanlah persaudaraan, dan shalatlah sedang manusia sedang terlelap, tentu kalian akan masuk syurga dengan selamat."
(HR. Turmudzi)

Perkataan Rosulullah untuk berpegang kepada sunnah.
"Dan apa yang didatangkan oleh Rosul kepada kalian, maka ambillah. Dan apa yang dilarang oleh Rosul kepada kalian maka berhentilah." (Al Hasyar, 7).

"Siapa yang taat kepada Rosul maka ia taat kepada Allah." (QS. An Nisa, 80)

Sabda Nabi diriwayatkan oleh Abu Daud dan Turmudzi:
"Ingatlah sesungguhnya aku telah diberi oleh Allah SWT Al-Quran dan yang sepertinya bersamanya."

Semoga perkataan ini masuk dalam ke dada dan meresap ketulang sumsumku dan kalian wahai penerus Nabi. Berilah ketetapan hati dan kemudahan hanya dari Mu Wahai Allah penguasa niat, pemaksa hati, dan penghancur kezaliman diri. 
Tolonglah kami dan dahulukan aku, dahulukan aku, dahulukan aku Ya Allah Jalla jalaaluh ....


Wallahu'alam bissawab

0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews