Banyaklah pembangian manusia seperti yang tertera dalam buku-buka pelajaran sekolah dan universitas. Banyak pemikir banyak pula penafsiran. Kali ini CS akan mengutip sebuah pembagian yang semoga bermanfaat bagi ku dan pembaca dari Syeikh Abdul Qadir Jailani. Pembagian kali ini tentunya tak jauh-jauh dari segumpal daging yang terbungkus dalam dada manusia. Hati.
Yah...itulah permasalahan terberat dari manusia yang harus bergelut membersihkan hatinya setiap masa pergerakan niat hingga hayat terlepas dari ruh.
Boleh jadi seseorang itu sangat baik dan rajin beribadah akan terjerumus ke neraka hanya karena di dalam hatinya tersembunyi seketip angkuh. Naudzubillahimanzalik.
Syeikh Abdul Qadir Jailani berkata bahwa manusia terbagi menjadi:
Yah...itulah permasalahan terberat dari manusia yang harus bergelut membersihkan hatinya setiap masa pergerakan niat hingga hayat terlepas dari ruh.
"Allah akan menghukumkan atas manusia karena niatnya."
Boleh jadi seseorang itu sangat baik dan rajin beribadah akan terjerumus ke neraka hanya karena di dalam hatinya tersembunyi seketip angkuh. Naudzubillahimanzalik.
Syeikh Abdul Qadir Jailani berkata bahwa manusia terbagi menjadi:
Pertama adalah mereka yang tak berlidah dan hati. Merekalah serugi-rugi manusia karena tak pernah mengingat Allah dan tak memiliki kebaikan. Mereka bagaikan molekul ringan, kecuali mereka dikaruniai kasih sayangNya, hati mereka dibimbing supaya beriman dan anggota tubuh mereka digerakkan patuh kepada Allah. Berhati-hatilah kamu (dan aku juga) agar tak termasuk dalam golongan ini.
Sebaliknya pula, hendaklah berupaya keras untuk melindungi dirimu dengan ilmu ke-Tuhanan, guru yang mengajarkan kebaikan, pembiming manusia dalam agama Allah dan mengajak senantiasa kepada kebaikan.
Nabi Muhammad pernah bersabda kepada sayyidina Ali karamallahu wajhah, "Jika Allah membimbing seseorang melalui bimbinganmu yang diberikan kepadanya, maka hal itu adalah lebih baik bagimu dari apa saja yang disinari matahari."
Kedua. Mereka yang mempunyai lidah tetapi tak mempunyai hati. Golongan ini pandai berbicara, tetapi tidak pernah melakukan apa yang dibicarakan. Mengajak orang menuju Allah, tapi mereka sendiri lari dari Allah. Mereka membenci maksiat yang dilakukan oleh orang lain, tetapi mereka sendiri bergelimang dalam kemaksiatan itu. Mereka menunjukkan kepada orang lain bahwa mereka itu saleh, tetapi mereka sendiri melakukan dosa-dosa besar. Apabila mereka menyendiri mereka bersikap seperti harimau yang sedang berpakaian. Ini lah yang pernah disinyal-kan oleh Rosul Muhammad, "Orang yang paling ditakuti dikalangan umatku dan akupun menakutinya adakah orang alim yang jahat.
Kita berlindung kepada Allah dari orang lalim seperti ini. Jauhilah mereka, larilah sejauh-jauhnya dari mereka. Jika tidak maka engkau akan terpengaruh dengan kata-kata manisnya yang muluk, api dosanya itu akan membakar kamu dan kekotoran hatinya akan membunuh kamu.
Ketiga, mereka yang mempunyai hati, tetapi tidak mempunyai lidah, sedangkan mereka adalah orang beriman. Allah telah menutupnya dari makhlukNya, menggantungkan tabirnya disekeliling mereka dan memberikan kesadaran kepada mereka tentang cacat diri (keburukan diri sendiri) mereka. Allah menyadarkan mereka dan menyinari hati mereka dan menyadarkan mereka akan kejahatan yang timbul akibat bercampur dengan orang banyak serta kejahatan akibat berbicara. Mereka sadar bahwa keselamatan itu terletak dalam "diam" dan "berkhalwat (menyendiri)".
Sabda Nabi bahwa barangsiapa diam maka ia mencapai keselamatan. Sabdanya pula,"Sesungguhnya berkhitmad kepada Allah itu terdiri dari atas sepuluh macam, sembilan diantaranya adalah diam.
Mereka dalam golongan ini adalah rekanan Allah, maka bergaullah dengan mereka dan ringankanlah tangan kalian kepada mereka. Jika kamu berbuat demikian maka kamu akan dikasihi oleh Allah, kamu akan dipilih Nya dan akan dimasukkan kedalam golongan yang dikasihi oleh Allah SWT.
Keempat adalah mereka yang diajak ke dunia tidak nyata dan diberi pakaian kemuliaan seperti sabda Rosul Muhammad bahwa barang siapa yang menuntut ilmu lalu mengamalkan ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain, maka ia akan dibawa ke alam Allah dan dimuliakan.
Orang-orang yang termasuk dalam golongan ini mempunyai ilmu-ilmu Allah dan tanda-tanda Allah. Hati mereka adalah gudang ilmu Allah yang sangat agung dan Allah ridho memberikan rahasia-rahasia yang tidak diberikan kepada orang lain. Allah telah memilih mereka dan membawa mereka dekat denganNya. Mereka menjadi orang-orang Allah. Mereka diibaratkan pantulan sinar para Nabi dan Rosul Allah yang senantiasa mendapat taufiq dan hidayah dari Allah.
Inilah puncak dari diri manusia dan tak ada kedudukan lain selain ini kecuali kenabian. Karena itu, berhati-hatilah kamu agar tidak memusuhi dan menentang orang-orang seperti ini. Perhatikanlah perkataan dan nasehat mereka karena keselamatan itu selalu berada dalam memperhatikan pembicaraan mereka. Sebaliknya, kebinasaan dan kerusakan akan datang jika berjauhan dengan mereka, kecuali bagi mereka yang diberi kekuasaan dan pertolongan oleh Allah untuk menerima hak ampunan.
Mudah-mudahan Allah membimbing kita dalam menuju kesenangan syurga dan keridhaanNya di dunia dan akhirat. Amin
No comments:
Post a Comment