Ceritasufi - Setelanh berpelesir ke Eropa, kali ini Cerita Sufi akan masuk sedikit dengan Islam di Korea. Perkenalan dengan Korea sekarang tidaklah susah. Dengan kerja keras pemerintah korea selatan khususnya telah menjadi trend setter dunia dalam dunia seni musik dan industri film nya. (indonesia kapan ya jadi trend setter...?)
Waduh mangkin ngaur ni...yo wes. Lanjuut....
Waduh mangkin ngaur ni...yo wes. Lanjuut....
Islam termasuk barang baru. Barang aneh yang jauh dari kata sama di banding dengan budaya dan Agama di Korea. Makanan halal menjadi barang langka nan mahal bagi sorang muslim di negara Korea.
Boleh jadi keterlambatan ini dimulai pada saat Perang panjang antara dua Isme Demokrasi Amerika Vs Sosialis Rusia telah menjadi hambatan bagi Islam untuk menyebar di negara Ginseng ini. Tanpa berpanjang-panjang. Mari kita simak Perkembangan Awal Islam di Korea - Abad 19-20
Boleh jadi keterlambatan ini dimulai pada saat Perang panjang antara dua Isme Demokrasi Amerika Vs Sosialis Rusia telah menjadi hambatan bagi Islam untuk menyebar di negara Ginseng ini. Tanpa berpanjang-panjang. Mari kita simak Perkembangan Awal Islam di Korea - Abad 19-20
Perkenalan dengan Islam
Siapa yang tak ingat
dengan perang saudara di Korea, yang akhirnya membelah darah persaudaran
menjadi Korea Selatan dan Utara. Tepat
tanggal 25 Juli 1950 Darah mulai tumpah di jalan dan membunuh hampeir 10 juta
manusia, setara dengan korban Perang Dunia Pertama.
Dalam masa perang ini,
tersebut nama Zubbercoch dan Abdul rahman yang ikut andil dalam naungan PBB di
Korea. Sebagia militer Angkatan Darat Turki selain menunaikan tugas militer,
mereka juga mendirikan sebuah pondok Quonset kecil yang digunakan sebagai Mesjid. Di gubuk inilah Islam mulai
di kenal oleh Rakyat Korea.
Untuk penggiat awal
dakwah, dibentuklah Perkumpulan Muslim Korea yang di pimpin oleh Almarhum Muhammad Umar Kim Jin Kyu.
Undangan untuk
menghadiri kegiaatan Islam di luar Korea mulai berdatangan. Dikirimlah beberapa
Muslim Korea untuk belajar Islam di Universitas Muslim di Malaysia yang dengan
harapan menjadi da’i setelah mereka pulang ke Korea.
Delegasi Malaysia yang
dipimpin oleh Wakil Menteri Tunku Abdul Razak dan istri tertarik untuk
membangun mesjid yang telah di usulkan sebelumnya. Kemudian atas usulan Haji
Muhammad Nuh, salah seorang pejabat pemerintah Malaysia, melihat perlu adanya
sarana utuk keberlangsungan dakwah Islam di Kora.
Bantuan sebesar 33.000
dolar pun di berikan kepada komunitas Perkumpulan Muslim Korea untuk membangun
Mesjid pertama di Korea pada tahun 1963. Sayangnya pembangunan mesjid tidak
dapat diselesaikan karena inflasi.
Dakwah Islam di Negara
minoritas Islam bukanlah hal gampang, Terlebih di Korea yang sebagian besar
penganut Budha. Keterbatasan Sarana Ibadah dan penguruh kebiasaan setempat
sudah tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Muslim minoritas di Korea.
Tahapan demi tahapan
berlalu, dakwah seperti jalan di tempat akhirnya sebuah titik indah muncul.
Kemudahan itu Allah swt hadirkan saat Pemerintah Korea menyetujui untuk memasukkan Islam dalam
daftar resmi Departemen Kebudayaan dan Informasi dengan Registrasi 114, 13
Maret 1967. Mulai saat ini Islam tak lagi menjadi Illegal Religion dan dakwah
terhadap sesama/diluar muslim menjadi lebih terorganisir.
Legalitas dari
pemerintah Korea memberikan angin segar untuk lebih memudahkan umat Islam dalam
menjalankan Syariat Islam tentunya. Geliat pengajian Alquran dan Hadits mulai semarak.
Tak ada lagi pandang aneh sinistik dan terisolir seperti sebelum pengakuan
Pemerintah Korea.
Tahun 1976, mimpi
panjang untuk memiliki Mesjid menemui titik cerah. Dibukanya Pusat Kajian Islam
(Islamic Center) dan Mesjid Jami adalah titik balik penting dalam sejarah
Muslim Korea. Pembukaan Mesjid pertama di Korea memberikan konstribusi besar
terhadap perkembangan Islam nantinya.
Dalam peresmian ini,
dihadiri oleh 55 perwakilan tokoh Islam dari 20 Negara. Acara yang dikonsep
biasa ternyata berbuah luar biasa. Sambutan berdatangan dari Negara-negara
Islam, termasuklah Perdana Menteri Choi Gyu Hwa.
Orang
Korea Berangkat Haji
Layaknya muslim
lainnya, Muslim Korea juga tak mau ketinggalan untuk menunaikan ibadah Haji ke
Mekkah. Sebagai salah satu kewajiban seorang muslim yang mampu, kelompok
masyarkat muslim Korea yang dipimpin oleh Haji
Subri Seo Jung Gil pada tahun 1960 akhirnya menunaikan ibadah haji terbesar
saat itu.
Tercatat bahwa perjalan
Haji terbesar saat awal penyebaran Islam di Korea terjadi pada tahun 1978
dengan 130 jamaah haji (ada ayng mengatakan 132) seperti yang dikatakan di islamkorea.com
Kronologi
Penyebaran Islam dari Abad 19
Tahun
|
Kejadian
|
September 1955 :
|
Imam Zubercoch dan Abdul
Rahman, Berpartisipasi dalam Perang Korea sebagai anggota dinas militer.
|
Oktober 1955 :
|
Korean Komite Muslim Korea di dirikan dengan Umar Kim Jin Kyu sebagai Ketua: Imam dan Sekretaris
Jenderal uhammad Doo Yoon Young)
|
September 1961 :
|
Empat
belas orang Pendakwah yang
dipimpin oleh Senator Ubaidulla dari Malaysia tinggal di Korea selama 13
hari.
|
Agustus 1962 :
|
Perdana Menteri Malaysia
Tunku Abdul Rahman menyumbangkan $ 33.000 untuk dana pembangunan Masjid
Sentral Muslim Korea
|
Oktober 1963 :
|
Haji Muhammad Noh mengunjungi
Korea (berjanji untuk mengusulkan kepada pemerintah Malasian untuk
pengembangan Korea Muslim)
|
Maret 1967 :
|
Yayasan Islam Korea disetujui
oleh Departemen Kebudayaan dan Informasi Korea (Persetujuan No 114, tanggal 3
Maret 1967) (Ketua Suleiman Lee Hwa Shik), Sekretaris Jenderal Adul Aziz Kim
Il Cho)
|
Desember 1974 :
|
Presiden Park Jung Hee, tanah
menyumbangkan
tanah 1.500 m2 untuk pembangunan Masjid Sentral.
|
Mei 1974 :
|
Di
resmikan Pembangunan Seoul Central Masjid dan Islamic
|
Desember 1976 :
|
Pembangunan
Mesjid sementara di Pusan dengan juru dakwah Br. Kim Myung Hwan.
|
Maret 1976 :
|
Dibangun
Pusat Kebudayaan Islam Korea di Jeddad, Arab Saudi.
|
April 1978 :
|
Masjid sementara dibuka pada
Yok-ri Gwangjoo-eup, Gyunggi-do, Korea: Abdullah Deuk Juni menjadi
pelopor pergerakan dakwah.
|
Oktober 1978 :
|
Kelompok ziarah terbesar dari
132 orang melakukan haji untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea.
Mesjid
Kuwait Sementara mulai beroperasi
|
Mei 1980 :
|
Perdana Choi Gyu Hwa berjanji
kepada Raja Khalid dari Saudia Arabia untuk menyumbangkan tanah untuk
pembangunan Islamic College Korea selama comminique sendi.
|
Juli 1980 :
|
130 ribu Pyongs tanah
disumbangkan untuk pembangunan Islamic College di Yongin, Gyunggi-do, Korea.
|
September 1980 :
|
Pembukaan upacara Pusan Al-Fatah Masjid
|
Juni 1981 :
|
Pembukaan upacara Kwang
Ju-Masjid
|
Agustus 1982 :
|
Kantor
Perwakilan Indonesia didirikan
|
Agustus 1983 :
|
Kegiatan
W.A.M.Y. Seoul Regional Camp diadakan di bawah naungan
OKI & W.A.M.Y.
|
Agustus 1984 :
|
Kegiatan
W.A.M.Y. Camp Muslim lokal.
|
Juli 1985 :.
|
Kegiatan
The 1st
Kepemimpinan Camp Pelatihan
|
Agustus 1985 :
|
Kegiatan
The 2nd W.A.M.Y.
Camp Muslim setempat
|
April 1986 :
|
Pembukaan Anyang Rabitah
Al-Alam Al-Islam Masjid
|
September 1986 :
|
Pembukaan Jeon Joo Abu Bakar
sidiq masjid
|
Agustus 1987 :
|
Kegiatan
87 W.A.M.Y. Camp
Muslim
|
Agustus 1988 :
|
Kegiatan
88 W.A.M.Y. Camp Muslim
|
No comments:
Post a Comment