Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Thursday 9 June 2011

Sumber-Sumber Tasawwuf (Bag. 1)

Sumber pokok ajaran tasawwuf dalam islam itu sendiri. Meskipin ada yang mengatakan bahwa ajaran tasawwuf itu timbul karena dari diluar islam.

Untuk lebih jelasnya baiknya merujuk kepada beberapa pendapat tentang asal-usul tasawwuf dalam islam.
  1. Adanya pengaruh dari agam Kristen dengan faham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara-biara. Dalam literatur Arab memang terdapat tulisan mengenai rahib-rahib yang mengasingkan diri di padang pasir Arabia. Lampu mereka yang menyala menjadi rambu-rambu bagi para kafilah yang melaluinya. Kemah mereka menjadi tempat berlindung  bagi orang yang kemalaman dan kemurahan hati mereka menjadi menjadi tempat untuk memperoleh makan bagi musafir dan sufi islam yang kelaparan. Dikatakan bahwa Zaid dan sufi islam meninggalkan dunia, memilih hidup sederhana dan mengasingkan diri adalah atas pengaruh rahin-rahib kristen ini.
  2. Falsafah mistik Phytagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada didunia sebagai orang asing. Badan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh sebenarnya adalah alam samawi sehingga manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi, yaitu zuhud, untuk selanjutnya berkontemplasi. Ajaran Phytagoras untuk meninggalkan dunia dan pergi berkontemplasi inilah menurut sebagian pendapat yang mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam islam.
  3. Filsafat Emanasi Plotonus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari Zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tetapi dengan masuknya alam materi, roh menjadi kotor dan untuk kembali ke tempat asalnya roh harus lebih dahulu dibersihkan. pembersihan inilah yang mengantarkan pada meninggalkan dunia dan mendekatkan kepada Tuhan sedekat-dekatnya, kalau kita dapat bersatu dengan Tuhan. Ini pula dikaitkan dengan timbulnya kaum sufi dan zahid dalam Islam.
  4. Ajaran Budha dengan faham Nirwananya yaitu manusia harus meningggalkan dunia dan memasukkan hidup kontemplasi. Faham fana' pada sufisme hampir serupa dengan faham nirwana.
  5. Ajaran Hindu, juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan dan mencapai penyatuan Atman dengan Brahman.
Pendapat dan teori inilah yang akhirnya menghadirkan opini bahwa tasawwuf adalah ajaran dari luar Islam. Apakah teori ini benar atau tidak memang sulit sekali membuktikannya. Namun kejelasannya tampak terang dalam Alquran dan Hadits  sebagai sumber pokok ajaran Islam.
Terlepas dari teori diatas, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya pengaruh-pengaruh faham tersebut, tasawwuf  dalam islam akan muncul sendiri dari sumber pokoknya, Mengutip pendapat Prof. Dr. Hamka dalam bukunya "Perkembangan Tasawwuf dari Abad ke Abad" menyimpulkan bahwa : Bahwasanya tasawwuf Islam telah tumbuh sejak tumbuhnya Islam itu sendiri. Tumbuh di dalam jiwa pendiri itu sendiri, yaitu Muhammad saw yang diasuk airnya dari dalam Al Quran itu sendiri.

Bila memperhatikan permulaan tumbuhnya tasawwuf dan perjalanan perkekmbangannya, maka sangat nampak bahwa tumbuhnya tasawwuf adalah akibat pengaruh Quran dan Sunnah Nabi setelah mereka membaca ayat-ayat suci dengan memahami maksudnya, embaca hadits, mencontoh kehidupan dan prilaku Nabi saw bersama para sahabat serta pengaruh Islam pada umumnya. (Bersambung)


Artikel Terkait:

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Sumber-Sumber Tasawwuf (Bag. 1)

Sumber pokok ajaran tasawwuf dalam islam itu sendiri. Meskipin ada yang mengatakan bahwa ajaran tasawwuf itu timbul karena dari diluar islam.

Untuk lebih jelasnya baiknya merujuk kepada beberapa pendapat tentang asal-usul tasawwuf dalam islam.
  1. Adanya pengaruh dari agam Kristen dengan faham menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri dalam biara-biara. Dalam literatur Arab memang terdapat tulisan mengenai rahib-rahib yang mengasingkan diri di padang pasir Arabia. Lampu mereka yang menyala menjadi rambu-rambu bagi para kafilah yang melaluinya. Kemah mereka menjadi tempat berlindung  bagi orang yang kemalaman dan kemurahan hati mereka menjadi menjadi tempat untuk memperoleh makan bagi musafir dan sufi islam yang kelaparan. Dikatakan bahwa Zaid dan sufi islam meninggalkan dunia, memilih hidup sederhana dan mengasingkan diri adalah atas pengaruh rahin-rahib kristen ini.
  2. Falsafah mistik Phytagoras yang berpendapat bahwa roh manusia bersifat kekal dan berada didunia sebagai orang asing. Badan jasmani merupakan penjara bagi roh. Kesenangan roh sebenarnya adalah alam samawi sehingga manusia harus membersihkan roh dengan meninggalkan hidup materi, yaitu zuhud, untuk selanjutnya berkontemplasi. Ajaran Phytagoras untuk meninggalkan dunia dan pergi berkontemplasi inilah menurut sebagian pendapat yang mempengaruhi timbulnya zuhud dan sufisme dalam islam.
  3. Filsafat Emanasi Plotonus yang mengatakan bahwa wujud ini memancar dari Zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan. Tetapi dengan masuknya alam materi, roh menjadi kotor dan untuk kembali ke tempat asalnya roh harus lebih dahulu dibersihkan. pembersihan inilah yang mengantarkan pada meninggalkan dunia dan mendekatkan kepada Tuhan sedekat-dekatnya, kalau kita dapat bersatu dengan Tuhan. Ini pula dikaitkan dengan timbulnya kaum sufi dan zahid dalam Islam.
  4. Ajaran Budha dengan faham Nirwananya yaitu manusia harus meningggalkan dunia dan memasukkan hidup kontemplasi. Faham fana' pada sufisme hampir serupa dengan faham nirwana.
  5. Ajaran Hindu, juga mendorong manusia untuk meninggalkan dunia dan mendekati Tuhan dan mencapai penyatuan Atman dengan Brahman.
Pendapat dan teori inilah yang akhirnya menghadirkan opini bahwa tasawwuf adalah ajaran dari luar Islam. Apakah teori ini benar atau tidak memang sulit sekali membuktikannya. Namun kejelasannya tampak terang dalam Alquran dan Hadits  sebagai sumber pokok ajaran Islam.
Terlepas dari teori diatas, dapat dikatakan bahwa tanpa adanya pengaruh-pengaruh faham tersebut, tasawwuf  dalam islam akan muncul sendiri dari sumber pokoknya, Mengutip pendapat Prof. Dr. Hamka dalam bukunya "Perkembangan Tasawwuf dari Abad ke Abad" menyimpulkan bahwa : Bahwasanya tasawwuf Islam telah tumbuh sejak tumbuhnya Islam itu sendiri. Tumbuh di dalam jiwa pendiri itu sendiri, yaitu Muhammad saw yang diasuk airnya dari dalam Al Quran itu sendiri.

Bila memperhatikan permulaan tumbuhnya tasawwuf dan perjalanan perkekmbangannya, maka sangat nampak bahwa tumbuhnya tasawwuf adalah akibat pengaruh Quran dan Sunnah Nabi setelah mereka membaca ayat-ayat suci dengan memahami maksudnya, embaca hadits, mencontoh kehidupan dan prilaku Nabi saw bersama para sahabat serta pengaruh Islam pada umumnya. (Bersambung)


0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews