Ceritasufi - Berkata Syeikh besar nan terpercaya bahwa Hati adlah kegaiban lain dan ia terpenuhi karena dipenuhi Nya. Salah satu nanalogi yang cerdas selalu disampaikan beliau lewat uraian kalimat beliau yang lugas dan tertata apik. Susunan bahasa tak bertele-tele dan straight to the point. Semua ini menyiratkan bahwa Syeikh Abdul Qadir Jailani adalah manusia sholeh yang mendapat kecintaan dari Allah swt.
Sekelumit Wasiat Syeikh Abdul Qadir Jailani kepada orang Islam.
Wahai kaumku,
jadilah kamu bagi Allah swt sebagaimana orang-orang soleh berbuat kepada Nya
sehingga Allah swt berbuat kepadamu sebagaimana Dia berbuat kepada mereka.
Jika kamu menginnginkan Allah swt bagimu
Maka sibukkanlah dengan mentaaiNya, sabar bersamaNya,
dan Ridha dengan perbuatan-perbuatan Nya terhadap dirimu dan selainmu.
Kelompok yang zuhud terhadap dunia dan mengambil tempat dunia itu dengan tangan taqwa dan wara'.
Kemudian mereka menuntut akhirat dan beramal dengan amalan akhirat.
Mereka menetang hawa nafsu mereka, mereka taati Tuhan
dan menasehati diri mereka sendiri kemudian menasehati orang lain.
Wahai anak,
nasihatilah dirimu sendiri kemudian nasehatilah orang lain.
Atas tanggunganmulah kekhususan dirimu,
janganlah kamu melampaui manasehati orang lain
sedangkan di dalam dirimu masih ada sisa yang perlu di perbaiki.
Dimana kamu mengetahu bagaimana kamu menyelamatkan orang lain
sedangkan kamu itu buta. Bagaimanakah kamumenuntun orang lain?
Yang menuntun manusia adalah orang yang melihat.
Yang dapat menyelamatkan mereka dari lautan adalah perenang yang terpuji.
Yang dapat membawa kepada Allah swt hanyalah orang yang makrifat kepadaNya.
Kamu tidak mempunyai perkataan mengenai tindakan Allah swt,
kecintaan dan amal kepada Nya bukan selainNya
dan takut kepada Nya bukan selain Nya.
Ini ada dengan hati bukan dengan gerakan lidah.
Ini ada dalam kesunyian dan tidak dalam keramaian.
Apabila tauhid ada di pintu rumah
dan syirik ada di dalam rumah maka itu adalah nifaq.
Celakalah kamu dimana lidahmu bersyukur sedangkan hatimu berpaling,
Allah swt berfirman dengan maksud :
"Wahai anak Adam (manusia) kebaikan Ku itu turun kepadamu
sedangkan keburukanmu itu naik kepada KU".
Celakalah kamu
dimana kamu mengaku bahwa kamu menyembah Nya
padahal kamu mentaati selain Nya.
Senadainya kamu benar-benar hamba Nya
niscaya kamu marah untuk Nya dan berkasih karena Nya.
Sumber : Wasita Syeikh Abdul Qadir Jailani
Gambar: Desainkaligrafi.com
No comments:
Post a Comment