Illustration: i-am-muslimah.tumblr.com
|
Menikah
adalah menjadikan perubahan hukum Haram menjadi Halal. Tapi kehalalan dalam
proses pencapaian pula menjadi tolak ukur dalam hokum Islam. Islam tidak mengajarkan
layaknya Robin Hood yang mencuri si kaya kemudian menyedekahkan dengan si
miskin. Kesederhanaan tanpa merusak tatanan norma masyarakat Islam. Begitulah
menikah yang di inginkan Allah dan di ajarkan Rosulullah saw kepada ummat
Islam.
Terkisah
salah seorang sahabat di zaman Rosulullah, Akkaf
Ibnu Wada’ah al Hilali, seorang sahabat
yang bertemu Rosul ketika ia masih bujangan. Dikisahkan dalam riwayat Imam Ahmad dalam kitab Musnad nya, Akkaf Ibnu Wada’ah al Hilali
datang menghadap Rosulullah saw. Dan beliau bersabda, “ Hai Akkaf, apakah kau
punya istri?”
“Juga tak punya seorang hamba
sahaya?”
“Tidak.”, jawab Akkaf.
“Bukankah kau sehat dan mampu?”
“Benar, Alhamdulillah.”
“Jika
begitu, kau termasuk salah satu teman setan. Atau mungkin kau termasuk golongan
peendeta Nasrani. Tapi, kau pun bisa termasuk bagian dari kami (Ummat
Muhammad-pen). Maka berprilakulah seperti kami. Sesungguhnya menikah adalah
salah satu sunnah kami. Seburuk-buruknya kalian adalah bujangan, dan
sehina-hinanya orang mati diantara kalian adalah para bujangan. Celakalah
engkau, wahai Akkaf. Menikahlah!”
Akkaf menjawab, “
Aku tidak akan menikah sampai Paduka menikahkanku pada wanita pilihan Paduka.”
Rosulullah saw
bersabda, “Aku telah menikahkanmu atas nama Allah dan berkahNya kepada Karimah
binti Kultsum al Humairi.”
Berbahagialah
Akkaf yang telah mendapat pencerahaan untuk melaksanakan salah satu sunnah
AnabiNya. Smeoga Allah merahmatinya.
Rosulullah saw menjadi
panutan bagi para bujangan yang menunda, merasa takut dan kahwatir dalam
melaksanakan pernikahan. Tak di pungkiri akan banyak kendala, tak pula di
pungkiri bahwa Allah lebih menyukai pernikahan dari pada membujang. Maka
langsungkanlah semampunya. Carilah petunjuk Rosulullah dalam menikah.
Begitulah sebagian kecil dari kisah tentang anjuran menikah bagi remaja Islam. Sungguh hikam hanya dapat dikenali dengan berpikir dan bertindak selayaknya sekelumit kisah di atas.
Wallhualam bissawab..