Pencaharian akan realitas, adalah segala sesuatu yang sangat subtil, tak kentara,dalam setiap gambarannya-setiap jejak langkah yang bisa membawa Sang Pencari (salik) pada sesuatu yang dangkal. Dan disanalah ia menapak luapan keluh-kesah panjang di padang pasir yang kering-kerontang.
Marikita lihat bagaimana Al Hallaj berujar tentang Realitas.
kikya.web |
Dan apakah relaitas ?
Realitas tak pernah musnah oleh segala yang nyata maupun tak nyata.
Realitas tidak pernah berubah.
Apabila kau ingin memahami apa yang aku katakan disini,
maka, "ambillah empat burung dan jinakkan mereka kepadamu",
karena realitas tidak pernah terbang dari dirimu.
Realitas menampakkan Diri setelah lama tersembunyi.
Tetapi karena kekuasannNya pula
kita dihalangi untuk lebih dalam mengenaliNya,
sampai kita melepas semua prasangka,
dan hanya kekaguman yang tersisa
lalu kita pun tenggelam dalam pusaranNya.
Makna Realitas adalah sebuah gambar mosaik.
Tapi yang lebih penting lagi adalah
memahami fungsi internal dan pemaknaan Realitas itu sendiri,
yaitu "rahasia imaginasi" dari Realitas.
Sebab seorang yang melihat semua sisi lingkaran,
akan menemukan dirinya berada diluar lingkaran,
bukan di dalam lingkaran.
Karena itu,
biar bagaimanapun usaha dilakukannya,
ia tak dapat menyentuh Realitas dengan pengetahuan .
Pengetahuan Sejati tentang Realitas adalah Kesadaran Murni,
yang sebenarnya tak lain adalah "Lingkaran Terlarang" itu.
Oleh sebab itulah,
para bijak menggelari Nabi dengan istilah "haram", atau terlarang.
Karena hanya Nabi satu-satunya orang
yang dapat keluar dari Lingkaran Terlarang itu.
Dengan penuh kekhusuan dan ketakjuban,
sang Nabi bangkit dan keluar dari Lingkaran Terlarang itu.
Dan sambil mengenakan Jubah Kebenaran ia pun berkata,
"Salam, kepada semua makhluk yang dijumpainya."
No comments:
Post a Comment