Disclaimer

Dengan banyaknya hasil tulisan baik berupa kopi paste atau paraprase atau kutipan atau hasil buah pikiran sendiri maka penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh sahabat, guru, saudara dan orang tua yang telah memberikan waktunya untuk memberi pengajaran dan pembelajaran kepada penulis agar menjadi lebih baik. Bagian ini diperuntukkan untuk mengatur sedikit perbendaharaan dunia maya dalam blog ini agar tidak terjadi salah faham dan ketidaknyamanan nantinya.

1. Semua tulisan dalam ini adalah hasil kreatifitas cerita sufi.

2. Kreatifitas tulisan dalam blog ini adalah penulis dapatkan dari referensi pribadi (buku) blog dan web.

3. Siapa saja dapat membaca tulisan dalam blog ini.

4. Siapa saja dapat memanfaatkan untuk kebaikan tulisan dalam blog ini.

5. Diharuskan mencantumkan sumber tulisan apabila anda mengutipnya.

6. Salah satu sumber dan referensi penulis adalah

• Kisah-Kisah Super
• Kisah Orang-orang Sabar.
• Amalan Malam dan Hari Jumat
• Ramalan-Ramalan Rosulullah.
• Mutiara Dzikir dan Doa Syeik Ratib Al-Haddad
• Seruan Sang Muazzin
• Agar Anda Menjadi orang yang Paling Bahagia
• dll..

7. Berdoalah sebelum anda membaca (kayak pamit gitu sama Allah)

8. Bersyukurlah jika anda telah membaca. (Pamil lagi kalo udahan)

9. Allah akan tinggikan satu tingkat dari orang lain jika kita menimba ilmu.

10. Semoga tulisan ini menjadi amal ibadah dan ampunan bagi kita semua, AMIN.

Apel Tawakkal

Terkisah seorang soleh dalam pengembaraannya berkisah tentang pemberian yang ia terima dari orang soleh dalam perjalanannya:

"Suatu hari aku bersilaturahmi mengunjungi seorang guru soleh. Setelah berbincang-bincang akupun pamit pulang. Ia mengantarkanku sampai ke depan pintu. Tiba-tiba beliau berkata: :Wahai Abu Husai , aku tau engkau tidak membawa bekal, karenan tawakkalmu. Bawalah dua butir apel ini untuk bekal perjalananmu."

Aku terima dua buah apel tersebut dan kumasukkan ke dalam saku bajuku. Sudah tiga hari perjalanan, tiada lagi bekal makanan dan minum padaku. Sebuah apel pemberian orang soleh itu kumakan. Aku lalu berfikir, perlu aku nikmati karena perjalanan yang jauh dan melelahkan. Ketikan aku mengambil yang satu lagi, terasa apel itu masih tetap dua buah. Kelihat apel di dalam saku bajuku masi lagi dua, padahal telah ku makan satunya.