Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Thursday 5 May 2011

Tiga Perkara Seorang Mukmin


Tulisan perdana ini, sufi buka dengan merujuk kepada orang yang tak asing di telinga kita Syekh Abdul Qodir Jailani. Sosok beliau yang ramah dan saleh jadi cerminan bagi orang-orang yang mencari Allah. Termasuklah sufi. Sufi hanya sebuah nama layaknya sendok untuk memudahkan kita mengenal, merujuk atawa meindentifikasi seseorang, benda yang ada di alam.
Banyak ajaran Syekh abdul Qodir yang telah diserap oleh si pencari Allah. Tentunya beliau bukan one and the only yang punya ilmu tersebut. Sebagai salah satu keturunan Rosul Muhammad tentunya kesan dan pesan yang disampaikan akan bernuansa lebih. Yah...selain ketaqwaan diri pribadi, nasab memang jadi faktor penunjang utama dalam menyiarkan Islam.


Pesan-pesan penting telah digoreskan. Aturan main telah pula selesai Allah berikan. Perbedaan penafsiran
tidak membuat kita silau berbuah perpecahan hanya kedangkalan dan kecepatan dalam pengambilan sebuah cap "sesat" dan kafir bagi sebagian orang. "Perbedaan adalah rahmat". Begitulan pesan agung yang telah kita cermati adanya.

Tiga hal penting mengharuskan seorang mukmin dalam seluruh keadaannya dipapar oleh Syeikh yaitu mengharuskan untuk melaksanakan perintah Allah. Tak ada pengecualian dalam hal ini. Selagi nafas masih gratis, maka perintah ini tak berkecuali. Yang sakit, pincang, tidur, makan, sekolah, tetap tunduk dan patuh akan perintah Allah. Tak sampai disitu beliau bertutur, lebih kepada realisasi yang dibutuhkan. Bagaimanakah dengan si gila? tentunya jelas status bagi yang hilang ingatan dalam aturan Allah. Wallhualam..

Pesan keduanya adalah menjauhi segala yang haram. Dua sisi mata uang mungkin tak berlaku mutlak dalam islam karena Allah menciptanya selalu dengan pengecualian. Adanya kelainan dalam kewajaran jadi varitas keberagaman unik alam ciptaannya. Laki-laki-perempuan dan ada bencong, atas-bawah dan ada yang tengah. Kita hidup dialam tengah antara langit dan bumi. Dimana kesadaran akan hal ini menjadikan haram dan halal juga ciptaan Allah. Diperlukan kekuatan iman unutuk merujuk semua hal ini dengan keikhlasan mutlak. Keridhaan akan hal hukum-hukum yang telah diaturNya merupakan poin terakhir yang Syeik uraikan.

Artikel Terkait:

2 comments:

Rara Siswoko said...

Subhanallah..

senantiasa belajar said...

info agama yang bagus terus posting sob :-)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Tiga Perkara Seorang Mukmin


Tulisan perdana ini, sufi buka dengan merujuk kepada orang yang tak asing di telinga kita Syekh Abdul Qodir Jailani. Sosok beliau yang ramah dan saleh jadi cerminan bagi orang-orang yang mencari Allah. Termasuklah sufi. Sufi hanya sebuah nama layaknya sendok untuk memudahkan kita mengenal, merujuk atawa meindentifikasi seseorang, benda yang ada di alam.
Banyak ajaran Syekh abdul Qodir yang telah diserap oleh si pencari Allah. Tentunya beliau bukan one and the only yang punya ilmu tersebut. Sebagai salah satu keturunan Rosul Muhammad tentunya kesan dan pesan yang disampaikan akan bernuansa lebih. Yah...selain ketaqwaan diri pribadi, nasab memang jadi faktor penunjang utama dalam menyiarkan Islam.


Pesan-pesan penting telah digoreskan. Aturan main telah pula selesai Allah berikan. Perbedaan penafsiran
tidak membuat kita silau berbuah perpecahan hanya kedangkalan dan kecepatan dalam pengambilan sebuah cap "sesat" dan kafir bagi sebagian orang. "Perbedaan adalah rahmat". Begitulan pesan agung yang telah kita cermati adanya.

Tiga hal penting mengharuskan seorang mukmin dalam seluruh keadaannya dipapar oleh Syeikh yaitu mengharuskan untuk melaksanakan perintah Allah. Tak ada pengecualian dalam hal ini. Selagi nafas masih gratis, maka perintah ini tak berkecuali. Yang sakit, pincang, tidur, makan, sekolah, tetap tunduk dan patuh akan perintah Allah. Tak sampai disitu beliau bertutur, lebih kepada realisasi yang dibutuhkan. Bagaimanakah dengan si gila? tentunya jelas status bagi yang hilang ingatan dalam aturan Allah. Wallhualam..

Pesan keduanya adalah menjauhi segala yang haram. Dua sisi mata uang mungkin tak berlaku mutlak dalam islam karena Allah menciptanya selalu dengan pengecualian. Adanya kelainan dalam kewajaran jadi varitas keberagaman unik alam ciptaannya. Laki-laki-perempuan dan ada bencong, atas-bawah dan ada yang tengah. Kita hidup dialam tengah antara langit dan bumi. Dimana kesadaran akan hal ini menjadikan haram dan halal juga ciptaan Allah. Diperlukan kekuatan iman unutuk merujuk semua hal ini dengan keikhlasan mutlak. Keridhaan akan hal hukum-hukum yang telah diaturNya merupakan poin terakhir yang Syeik uraikan.

2 comments:

Rara Siswoko said...

Subhanallah..

senantiasa belajar said...

info agama yang bagus terus posting sob :-)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews