Selamat Membaca dan Jangan Lupa Isikan Komentar Anda Ya.....
Barangsiapa belajar ilmu figh tanpa belajar tassawuf maka ia adalah fasiq. Siapa saja yang belajar Ilmu Tassawuf tanpa belajar Ilmu Figh maka ia adalah Zindiq, dan siapa saja yang mengumpulkan keduanya, maka ia adalah ahli Hakikat (Syeikh Al Fasi, Qawaid Al-Tasawwuf)

Sunday 24 July 2011

Bahagia Terus atau Terus Bahagia?

Mengapa kita bekerja? Setelah bekerja, apa yang diinginkan? Setelah mendapat uang dari pekerjaan itu, apa yang akan kita makan, pakai, tempati dan sebagainya?

Pertanyaan sederhana ini boleh jadi sangat biasa dan tidak terlalu penting sekilas. Apa manfaatnya memikirkan pertanyaan sekilas tak penting ini. Boleh jadi pertanyaan ini tak akan ada dalam kondisi normal dan baik-baik saja. Tapi itu tak mungkin. Sebuah kalimat suci dilembar Quran termaktub bahwa ujian adalah barometer keimanan seseorang.

Thursday 14 July 2011

Buah Kekhusyu'an

Hati adalah kemudi yang mengarahkan prilaku jasad. Bagus dan jeleknya prilaku manusia, tergantung pada hati yang mengarahkannya. Disini khusyu diimplementasikan secara akhlaqi dalam kehidupan sehari-hari. Hati yang khusyu adalah bukti terarahnya prilaku manusia. Sebab dengan hati yang khusyu prilaku manusia menjadi khusyu, tunduk kepada perintah hati yang bersih.
Tindakan yang khusyu, ucapan khusu' (bukan sia-sia), serta semua anggota badan termasuklah panca indera kulit turut khusyu seiring dengan seberapa khusyunya hati.

Wednesday 6 July 2011

Lepaskan Pakaian Allah

Menjadi mahfum bagi muslim bahwa kebanggaan hanya milik Allah, kesombongan adalah pakaian nya. Dengan kata lain  Banyak sandaran Quran dan hadist yang dapat di nukil sebagai sandaran. Salah satunya adalah:

"Tidak masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan (HR. Muslim)

Kemudian mari kita lihat pernyataan Allah dalam Qalam sucinNya:


Jalan Kebahagiaan

Ilustration is copied from kikiya.web.com
Kebahagiaan memiliki satu jalan sedangkan kesengsaraan memiliki banyak jalan. Orang yang berakal adalah merenungkan sarana untuk mencapai jalan yang ditempuhnya. Betapa banyak orang yang menginginkan kebahagiaan sesaat, namun jalan-jalan kesesatan dan hawa nafsu telah menjerumuskan mereka kedalam kecelakaan.

Ibnu Qayyim berkata,”Diantara hal yang diwajibkan adalah menguasai ilmu pengetahuan, maksud dan keinginan, mengetahui bahwa semua manusia bahkan hewan berusaha meraih kebagiaan, kenikmatan, dan kebaikan kehidupan. Ini merupakan tuntutan yang benar yang mengandung empat hal berikut ini:

Makna dan Definisi Tasawwuf

Sunset in Sungai Duri
"Apalah artniya sebuah nama". Boleh jadi kalimat Shakespeare ini menjadi pemikiran terbalik bagi Islam khususnya para pencari Allah-Sufi. Lewat perjalan dan proses pembelajaran hati yang panjang. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Kalimat filosofis ini dikuatkan oleh Nabi bahwa Beliau pernah mengubah bama Abdul Uzza dengan Abdullah atau Abdurrahman, Sha'b (susah) menjadi Shal (mudah), Ashiyah (ahli maksiat) menjadi Jamilah (sei cantik), Abu Hakam menjadi Abu Syuraih, Ashram (tanah yang tandus) menjadi Zur'ah (lahan yang mudah diolah).

Tuesday 5 July 2011

Nazham Abu Al-‘Athahiyah

Nazham Abu Al-‘Athahiyah


Aku tak lain hanyalah orang yang menderita.
Kutatap kekasihku seperti ia menatapku.
Yang kulihat bukanlah yang kumiliki,
di tempat orang yang tidak melihat tempatku.
Bagiku rizki hingga mati.
Sekiranya makhluk selianku berusaha.
Allah tidak membutuhkan si anu,
si anu, dan si fulan.
Harta yang halal menegakkan
martabat, wajah, dan lisan.
Kefakiran adalah kehinaan.
Kunci pintunya adalah kelemahan dan kemalasan.
Mahasuci Dia yang selalu dalam ketinggian,
tiada duanya dalam ketinggian-Nya.
Member karunia kepada makhluk-Ny,
setiap yang hidup selain-Nya binasa.
Wahai Tuhan, kami tak menangis karena suatu waktu,
melainkan kami menangis “waktu” itu.

                                                                  



Disarikan dari Wasiat-Wasiat Ibn Arabi  (1165 – 1240 M)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

PRAY TIME

Bahagia Terus atau Terus Bahagia?

Mengapa kita bekerja? Setelah bekerja, apa yang diinginkan? Setelah mendapat uang dari pekerjaan itu, apa yang akan kita makan, pakai, tempati dan sebagainya?

Pertanyaan sederhana ini boleh jadi sangat biasa dan tidak terlalu penting sekilas. Apa manfaatnya memikirkan pertanyaan sekilas tak penting ini. Boleh jadi pertanyaan ini tak akan ada dalam kondisi normal dan baik-baik saja. Tapi itu tak mungkin. Sebuah kalimat suci dilembar Quran termaktub bahwa ujian adalah barometer keimanan seseorang.

Buah Kekhusyu'an

Hati adalah kemudi yang mengarahkan prilaku jasad. Bagus dan jeleknya prilaku manusia, tergantung pada hati yang mengarahkannya. Disini khusyu diimplementasikan secara akhlaqi dalam kehidupan sehari-hari. Hati yang khusyu adalah bukti terarahnya prilaku manusia. Sebab dengan hati yang khusyu prilaku manusia menjadi khusyu, tunduk kepada perintah hati yang bersih.
Tindakan yang khusyu, ucapan khusu' (bukan sia-sia), serta semua anggota badan termasuklah panca indera kulit turut khusyu seiring dengan seberapa khusyunya hati.

Lepaskan Pakaian Allah

Menjadi mahfum bagi muslim bahwa kebanggaan hanya milik Allah, kesombongan adalah pakaian nya. Dengan kata lain  Banyak sandaran Quran dan hadist yang dapat di nukil sebagai sandaran. Salah satunya adalah:

"Tidak masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan (HR. Muslim)

Kemudian mari kita lihat pernyataan Allah dalam Qalam sucinNya:


Jalan Kebahagiaan

Ilustration is copied from kikiya.web.com
Kebahagiaan memiliki satu jalan sedangkan kesengsaraan memiliki banyak jalan. Orang yang berakal adalah merenungkan sarana untuk mencapai jalan yang ditempuhnya. Betapa banyak orang yang menginginkan kebahagiaan sesaat, namun jalan-jalan kesesatan dan hawa nafsu telah menjerumuskan mereka kedalam kecelakaan.

Ibnu Qayyim berkata,”Diantara hal yang diwajibkan adalah menguasai ilmu pengetahuan, maksud dan keinginan, mengetahui bahwa semua manusia bahkan hewan berusaha meraih kebagiaan, kenikmatan, dan kebaikan kehidupan. Ini merupakan tuntutan yang benar yang mengandung empat hal berikut ini:

Makna dan Definisi Tasawwuf

Sunset in Sungai Duri
"Apalah artniya sebuah nama". Boleh jadi kalimat Shakespeare ini menjadi pemikiran terbalik bagi Islam khususnya para pencari Allah-Sufi. Lewat perjalan dan proses pembelajaran hati yang panjang. Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Kalimat filosofis ini dikuatkan oleh Nabi bahwa Beliau pernah mengubah bama Abdul Uzza dengan Abdullah atau Abdurrahman, Sha'b (susah) menjadi Shal (mudah), Ashiyah (ahli maksiat) menjadi Jamilah (sei cantik), Abu Hakam menjadi Abu Syuraih, Ashram (tanah yang tandus) menjadi Zur'ah (lahan yang mudah diolah).

Nazham Abu Al-‘Athahiyah

Nazham Abu Al-‘Athahiyah


Aku tak lain hanyalah orang yang menderita.
Kutatap kekasihku seperti ia menatapku.
Yang kulihat bukanlah yang kumiliki,
di tempat orang yang tidak melihat tempatku.
Bagiku rizki hingga mati.
Sekiranya makhluk selianku berusaha.
Allah tidak membutuhkan si anu,
si anu, dan si fulan.
Harta yang halal menegakkan
martabat, wajah, dan lisan.
Kefakiran adalah kehinaan.
Kunci pintunya adalah kelemahan dan kemalasan.
Mahasuci Dia yang selalu dalam ketinggian,
tiada duanya dalam ketinggian-Nya.
Member karunia kepada makhluk-Ny,
setiap yang hidup selain-Nya binasa.
Wahai Tuhan, kami tak menangis karena suatu waktu,
melainkan kami menangis “waktu” itu.

                                                                  



Disarikan dari Wasiat-Wasiat Ibn Arabi  (1165 – 1240 M)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews